Find Us On Social Media :

Ferdinand Demokrat Sebar Hoaks Zona Hitam di Jakarta, Ini Kata Cawagub DKI Riza Patria

Ferdinand Hutahaean sebar hoaks Jakarta Zona hitam, tapi kemudian meralatnya.

GridHEALTH.id -Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean disebut ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks soal Jakarta yang telah menjadi zona hitam penyebaran virus Covid-19.

Dalam tangkapan layar di cuitan Ferdinand terlihat gambar peta DKI Jakarta berwarna hitam. Ada judul Kondisi Covid-19.

"Prestasi Gubernur Jakarta..!! Pak Gub nggak pengen mencuit tentang Zona Hitam ini? Bukannya mengatasi Covid malah ngurusi ganjil genap. Gubernur sesat pikit sesat logika," tulis Ferdinand dengan akun @FerdinandHaean3.

Awalnya melalui akun twitternya @ferdinandhaean3, Ferdinand menyebut Gubernur Anies Baswedan menutupi soal Jakarta yang telah menjadi zona hitam.

Ia bahkan menyebut Anies malah sibuk mengurusi ganjil-genap dari pada memperhatikan data itu.

Belakangan, data yang memiliki lambang Badan Intelijen Negara (BIN) dan juga tersebar di media sosial itu disebut hoaks. Ferdinand lantas minta maaf dan menghapus cuitannya itu.

Baca Juga: Luhut Panjaitan Ngaku Pemerintah Ingin Izinkan Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Tompi: ' Yang Diimport Alatnya Saja'

"Informasi tentang zona hitam DKI sudah banyak tersebar di media sosial sebelum saya twit. Jika sekarang BIN menyatakan itu hoaks, maka kita akui kebenaran infonya dan twit saya hapus," ujar Ferdinad melalui akun twitternya (13/08/2020). 

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sudah memaafkan Ferdinand atas perbuatannya menyebar hoaks itu.

 Menurutnya, kritik dan masukan dari pihak manapun penting untuk diterima.

"Sebelum ia melakukan, sudah kami maafkan, lalu siapapun memberikan masukan, kritik, dan saran secara konstruktif apapun, kami memahami dan menerimanya," ujar Riza di Balai Kota, (12/08/2020)

Riza juga menyebut pihaknya sejauh ini belum berencana melaporkan Ferdinand ke polisi. Ia mengaku lebih ingin melakukan tindakan persuasif atas masalah ini.

"Lebih persuasif, di mana komunikasi lebih satu arah, lebih mengutamakan penanganan Covid-19, dan belum ada rencana lapor kepolisian sejauh ini," pungkasnya.

Sebelumnya Riza Patria mengakui penyebaran virus di DKI memang masih sangat tinggi. Hal itu bisa terlihat dari upaya DKI memperbanyak pemeriksaan terhadap warga yang berpotensi atau rawan tertular Covid-19.

Baca Juga: Ingin Makan Lebih Sedikit Agar Langsing? Gunakan Piring Merah Ukuran Kecil

Baca Juga: Jambu Biji dan Bayam, 2 Sumber Alami Menaikkan Trombosit dengan Cepat

Pemerintah DKI memeriksa 5 sampai 10 ribu orang per hari. "Angkanya bahkan sudah jauh di atas 55 ribu per pekan," kata Riza.

Riza bersama Gubernur Anies yakin, pelacakan kasus merupakan upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Dengan pelacakan tersebut pemerintah bisa mengindentifikasi warga yang terinfeksi virus dan mengisolasinya agar tidak menularkan ke orang lain. 

"Solusi kami dengan testing. kalau testing diperbanyak memang angka penyebarannya kelihatan," ujarnya.

Selain itu, ia mengakui ada 33 zona merah dari seluruh RW di Jakarta sampai saat ini. Nantinya pihaknya akan segera melakukan tindakan pencegahan agar virus dari wilayah itu tidak menyebar.

"Secara umum kami terus melakukan berbagai upaya, untuk memastikan agar Jakarta segera memasuki zona kuning dan hijau di seluruhnya," pungkasnya.

Baca Juga: Menyisir Tak Boleh Sembarangan, Ada Tekniknya Agar Rambut Tidak Rontok

Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru

Riza Patria mengajak untuk terus waspada. "Bersama kita jalankan 3M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Wabah mengancam nyawa, vaksinnya belum ada," pungkasnya. (*)

#berantasstunting #hadapicorona