“Jadi itulah mengapa kami mulai melakukan uji klinis terkontrol secara acak ini, mengambil orang sehat dan membuat mereka makan pada dua waktu yang berbeda, mengontrol makanan mereka, mengontrol diet mereka, dan mengontrol waktu tidur mereka juga,” katanya.
Jun dan tim mempelajari 20 sukarelawan sehat (10 pria dan 10 wanita) untuk mengetahui bagaimana tubuh mereka memetabolisme makan malam pada pukul 10 malam. bukannya jam 6 sore. Dan semua partisipan studi pergi tidur pada waktu yang sama, yaitu pukul 11 malam.
Temuan studi menunjukkan bahwa kadar gula darah lebih tinggi, dan jumlah lemak yang dibakar lebih rendah, saat makan malam lebih larut, bahkan ketika orang makan makanan yang sama.
"Kami tidak terkejut dengan hasilnya. Peneliti lain telah melakukan penelitian serupa untuk mengamati ritme sirkadian dan diet, dan laboratorium lain telah menunjukkan bahwa jika Anda makan di luar fase dengan ritme sirkadian normal tubuh, Anda tidak memetabolisme glukosa dengan cara yang sama," kata Jun.
Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas
"Efek yang kami lihat pada sukarelawan yang sehat mungkin lebih terlihat pada orang dengan obesitas atau diabetes, yang telah mengalami gangguan metabolisme," kata penulis pertama studi tersebut, Chenjuan Gu, PhD, seorang peneliti postdoctoral di Johns Hopkins University, dalam sebuah pernyataan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona