Find Us On Social Media :

Makan Malam Lebih Awal Bantu Bakar Lemak dan Turunkan Gula Darah

Banyak manfaatnya, makan malam lebih awal bantu bakar lemak dan menormalkan gula darah.

GridHEALTH.id - Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa makan malam yang larut dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan kadar gula darah tinggi terlepas dari berapapun kalori yang masuk. Sebaliknya makan malam lebih awal bantu bakar lemak dan turunkan gula darah

Studi tersebut menemukan bahwa orang yang terlambat makan memiliki kadar gula darah puncak hampir 20% lebih tinggi dan pembakaran lemak berkurang 10% dibandingkan dengan mereka yang makan malam lebih awal.

Teori konvensional yang menyebutkan kalori masuk dan kalori keluar berpengaruh terhadap pengendalian berat badan, tidak peduli kapan kita makan tampaknya perlu direvisi.

Sebab, nyatanya tidak sesederhana itu. Penelitian baru menemukan bahwa waktu makan juga memainkan peran penting dalam menambah berat badan. 

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Endocrine Society’s Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada Juli lalu, menemukan bahwa makan malam dikaitkan dengan penambahan berat badan dan kadar gula darah tinggi, terlepas dari apakah makanannya sama dengan yang kita makan sebelumnya.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah, semakin malam kita makan, semakin sulit kita mengendalikan berat badan.

“Kami mengetahui penelitian lain yang menunjukkan bahwa makan terlambat dikaitkan dengan obesitas, dan karena hubungannya tidak sama dengan penyebab, kami ingin melihat ini dengan cara yang lebih teliti,” penulis studi Dr. Jonathan C. Jun, rekan profesor kedokteran di Universitas Johns Hopkins mengatakan kepada Healthline.

Baca Juga: Bakar Lemak Cara Cepat, Diet Jahe Mampu Turunkan Hingga 4 Kg Per Minggu

Baca Juga: Polisi Gerebek Klinik Aborsi di Jakarta, Sudah Lakukan Ribuan Kali

Jun menjelaskan bahwa tim peneliti ingin memahami apakah terlambat makan benar-benar mengubah metabolisme sehingga memicu obesitas.

“Jadi itulah mengapa kami mulai melakukan uji klinis terkontrol secara acak ini, mengambil orang sehat dan membuat mereka makan pada dua waktu yang berbeda, mengontrol makanan mereka, mengontrol diet mereka, dan mengontrol waktu tidur mereka juga,” katanya.

 

Jun dan tim mempelajari 20 sukarelawan sehat (10 pria dan 10 wanita) untuk mengetahui bagaimana tubuh mereka memetabolisme makan malam pada pukul 10 malam. bukannya jam 6 sore. Dan semua partisipan studi pergi tidur pada waktu yang sama, yaitu pukul  11 malam.

Temuan studi menunjukkan bahwa kadar gula darah lebih tinggi, dan jumlah lemak yang dibakar lebih rendah, saat makan malam lebih larut, bahkan ketika orang makan makanan yang sama.

"Kami tidak terkejut dengan hasilnya. Peneliti lain telah melakukan penelitian serupa untuk mengamati ritme sirkadian dan diet, dan laboratorium lain telah menunjukkan bahwa jika Anda makan di luar fase dengan ritme sirkadian normal tubuh, Anda tidak memetabolisme glukosa dengan cara yang sama," kata Jun.

Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas

Baca Juga: Studi: Satu Tablet Aspirin Setiap Hari Dikonsumsi Ibu Hamil Dapat Menurunkan Risiko Kelahiran Prematur

 

"Efek yang kami lihat pada sukarelawan yang sehat mungkin lebih terlihat pada orang dengan obesitas atau diabetes, yang telah mengalami gangguan metabolisme," kata penulis pertama studi tersebut, Chenjuan Gu, PhD, seorang peneliti postdoctoral di Johns Hopkins University, dalam sebuah pernyataan. (*)

#berantasstunting #hadapicorona