GridHEALTH.id -Di antara beberapa negara produsen yang sedang melakukan uji klinis vaksin Covid-19, vaksin AstraZeneca-Universitas Oxford dipandang sebagai pesaing kuat dan paling menjanjikan di antara puluhan vaksin yang sedang dikembangkan secara global.
Meski begitu, uji klinis vaksin Covid-19 ini terpaksa ditunda setelah seorang relawan mengeluh sakit setelah disuntik dan menunjukkan reaksi tak terduga.
Pihak AstraZeneca menggambarkannya sebagai penangguhan yang "rutin" dan "biasa" dalam kasus mencari vaksin penangkal pada "penyakit yang tidak dapat dijelaskan".
Tetapi mereka menyatakan akan menunda untuk sementara waktu karena hasil uji coba vaksin sedang dipantau secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menyusul pengujian tahap satu dan dua yang sukses, vaksin tersebut kini sangat diantisipasi untuk kemungkinan menjadi salah satu vaksin yang pertama tersedia.
Vaksin itu masuk ke tahap pengujian Fase 3 dan dalam beberapa pekan terakhir melibatkan sekitar 30.000 peserta di Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Kota Semarang Jadi Wilayah Tertinggi Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Uji coba Fase 3 pada vaksin sering melibatkan ribuan peserta dan dapat berlangsung selama beberapa tahun.
Semua situs uji coba internasional telah dihentikan selagi penyelidikan independen meninjau data keamanan sebelum pihak regulator memutuskan uji coba dapat dimulai kembali, sebagaimana dilaporkan editor BBC bidang medis, Ferus Walsh, dikutip dari BBC Indonesia (09/09/2020).
"Dalam uji coba skala besar, kasus penyakit akan terjadi secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan hati-hati," kata juru bicara Universitas Oxford.
Menurut catatan BBC, ini adalah kedua kalinya uji coba vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford ditunda.
"Peristiwa semacam itu rutin dalam uji coba skala besar, dan terjadi setiap kali relawan dirawat di rumah sakit lantaran penyebab penyakit mereka tidak segera diketahui,"kata Walsh,.
Stat News, situs web kesehatan yang pertama kali mengungkap berita itu, mengatakan rincian reaksi tak diinginkan oleh relawan itu tidak segera diketahui.
Baca Juga: Dikenal Langsing, Ternyata Begini Cara Diet Wanita Perancis
Baca Juga: Pusing Warganya Banyak yang Bandel, Italia Rekrut Ribuan Pengawas Physical Distancing
Namun media itu mengutip seorang sumber yang mengatakan relawan itu diperkirakan akan segera pulih. (*)
#berantasstunting #hadapicorona