Find Us On Social Media :

Hati-hati, Studi: Perasaan Lelah dan Tidak Nyaman Bisa Jadi Gejala Ringan Infeksi Virus Corona

Perasaan lelah bisa jadi gejala ringan infeksi virus corona

GridHEALTH.id - Gejala infeksi virus corona (SARS-CoV-2) akhir-akhir ini semakin sulit ditebak.

Awalnya, beberapa peneliti menyebutkan jika gejala infeksi virus corona meliputi demam, flu, batuk, hidung tersumbat, sesak napas, hingga sakit tenggorokan.

Baca Juga: Mengeluh Mulut Pahit dan Sering Haus, Wakil Bupati Pidie Ternyata Positif Covid-19

Namun seiring berjalannya waktu, gejala infeksi virus corona juga kabarnya bisa dideteksi melalui kondisi kulit dan rambut.

Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, USAID, Germas pada Mei 2020 menyebutkan ada gejala ringan infeksi virus corona yaitu perasaan lelah dan tidak nyaman atau akrab disebut dengan malaise.

Baca Juga: Siap-siap Operasi Yustisi selama PSBB Pengetatan, Tim Patroli Akan 'Muter' Lakukan Razia Protokol Kesehatan selama 24 Jam

Melansir laman Kid's Health, ada perbedaan tersendiri antara malaise dengan fatigue (kelelahan).

Malaise mengacu pada perasaan tidak nyaman dan kurang sejahtera secara keseluruhan.

Sementara, fatigue atau kelelahan adalah kelelahan yang ekstrim dan kekurangan energi atau motivasi untuk beraktivitas sehari-hari.

Mengutip Kompas.com, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, meski terdengar asing, malaise sebenarnya adalah istilah yang umum di bidang kedokteran.

"Malaise itu rasa lesu, lemah, lemes. Mau ngapa-ngapain jadi males karena nggak ada tenaga. Itu adalah respon bahwa tubuh itu sedang dalam situasi melawan infeksi," kata Dicky, Minggu (13/9/2020).

Baca Juga: Cara Kerja Obat Dexamethasone yang Disebut WHO Bisa Kurangi Tingkat Kematian Pasien Covid-19

Ia memaparkan, malaise adalah salah satu bentuk reaksi pertahanan tubuh.

Tujuannya adalah, agar tubuh beristirahat dan bisa berkonsentrasi untuk melawan ancaman yang masuk.

"Malaise tidak cuma di Covid-19. Semua penyakit infeksi itu umumnya mengalami gejala itu," kata Dicky.

Beberapa penyakit yang diakibatkan dari malaise, yaitu pneumonia, mononucleosis, flu, penyakit Lyme, sleep apnea, kelainan darah, gagal jantung kongestif, penyakit ginjal atau hati, dan diabetes.

Bahkan, gangguan jiwa seperti depresi dan kecemasan juga dapat menyebabkan malaise.

Baca Juga: Dibully Karena Dukung Penerapan PSBB Pengetatan, Doni Monardo Langsung Dapat Panggilan dari Jokowi: 'Hati-hati dengan Jakarta'

Terkadang, rasa tidak enak badan dan kelelahan dapat ditelusuri ke kebiasaan kesehatan yang buruk dan faktor gaya hidup, termasuk kurang tidur, penyalahgunaan alkohol, pola makan tidak sehat, penggunaan kafein, dan rasa malas.

Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan kelelahan dan perasaan tidak enak badan.

Jika merasakan gejala malaise, dan riwayat perilaku dalam dua minggu terakhir ternyata memang berisiko tinggi, maka Dicky menyarankan untuk segera mengambil tindakan.

Hal pertama, yang harus dilakukan adalah, mengistirahatkan diri di tempat tinggal masing-masing, baik itu di rumah maupun di kos. Jangan pulang kampung.

Baca Juga: Dapat 10 Jahitan di Bahu Kanan, Syekh Ali Jaber Ungkap Kronologis Penusukan: 'JIka Saya Fokus dengan Jemaah, Dia Menusuk Dada atau Leher'

Baca Juga: Titik Terang Asal Usul Virus Corona, Urutan Genomnya Seperti Sidik Jari Manusia, Data Penelitinya Telah Dihapus China

"Setelah itu dia bisa menghubungi tenaga kesehatan, atau menginformasikan kantornya bahwa dia merasakan sakit. Kemudian melakukan janji temu dengan dokter untuk pemeriksaan," kata Dicky. (*)

#hadapicorona