Find Us On Social Media :

Masker Scuba Memecah Partikel Droplet Menjadi Lebih Kecil, Mudah Melayang di Udara

Masker scuba dan buff dapat memecah droplet lebih kecil dan halus, juga mampu melayang di udara.

GridHEALTH.id – Awal pandemi Covid-19, semua erong heboh memburu masker medis.

Sampai-sampai masker tersebut langka di pasaran, juga mahal.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Berkepenjangan, Bantuan Sembako Ditiadakan, 2021 Ada Bantuan Rumah

Mirisnya tenaga kesehatan di rumah sakit, justru terkena imbasnya. Tidak kebagian dan sulit mendapatkan masker medis.

Tapi setelah ada imbauan dan kesadaran masyarakat menggunakan masker kain, ketersedian dan harga masker bedah kembali normal.

Kabar baiknya lagi, banyak yang memproduksi masker kain dengan beragam bentuk dan model. Tentu ini menjadi bisnis baru di masyarakat.

Baca Juga: Hari Kedua PSBB Ketat, Warga Mulai Taat Aturan hingga Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Menurun

Hingga akhirnya muncul trend masker scuba, yang memang fashionable, dan bisa dicustom menjadi beragam bentuk, model, dan warna.

Mengenai masker scuba, Melansir Kompas.com (15 September 2020), Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyatakan, masker scuba kurang efektif menangkal virus corona.

Demikian juga halnya dengan buff.

Baca Juga: Tips Bagi yang Punya Nyeri Punggung, Cukup Atur Posisi Duduk

Prof. Wiku menyapaikan hal tersebut saat menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuter line.

"Masker scuba dan buff adalah masker dengan satu lapisan saja. Terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," kata Prof. Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).

Belum lagi menurut Prof. Wiku, dalam aplikasinya masyarakat acap kali menggunakan masker scuba dan buff di leher. Bukan menutup mulut dan hidung.

Baca Juga: Kapasitas Rumah Sakit Hampir Penuh 100 Persen, Akankah Pemerintah Depok Tiru Jakarta Jalani PSBB Ketat?

Padahal, masker wajah tujuannya untuk menyaring partikel, tak terkecuali patogen, termasuk dari droplet.

Mengenai masker scuba, fakta yang harus diketahui adalah;

1. Efektivitas menyaring tidak maksimal. Ada yang bilang hanya 0-5%.

2. Masker scuba dan buff hany aterdiri dari satu lapis kain.

Baca Juga: Cara Sederhana Menguji Keefektifan Masker Diungkap Peneliti, Buff Paling Buruk Keamanannya

3. Bahan kain masker scuba dan buff tipis.

4. Jika pengguna batuk dan atau bersin, bisa memecah droplet menjadi lebih kecil dan halus.

5. Droplet yang keluar dari seseorang yang menggunakan masker scuba lebih mudah melayang di udara.

Baca Juga: Kala PSBB Ketat Bikin Para PKL di DKI Jakarta Menjerit; 'Memang Ada Jaminan Saya Dapat Uang?'

Karenanya, Prof. Wiku menyarankan masyarakat menggunakan masker berkualitas.

Ia mengatakan, masyarakat bisa mengenakan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

Baca Juga: Penggunaan Gadget di Malam Hari Dapat Menganggu Kualitas Sperma

"Masker yang baik adalah masker bedah dan ini biasanya untuk orang yang sedang sakit. Dan juga bisa digunakan masker kain untuk masyarakat yang sehat," ucap Wiku.

"Masker kain yang bagus berbahan katun dan berlapis tiga. Mengapa itu penting karena kemampuan menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan lebih banyak," lanjut dia.(*)

Baca Juga: UMKM Jakarta Dapat Bantuan, Anies Baswedan Tegaskan: Tidak Menaikkan Harga Barang selama PSBB Ketat

#berantasstunting

#HadapiCorona