Find Us On Social Media :

Jumlah Dokter dan Tenaga Medis Kian Berkurang, Anies Baswedan: 'Tanggal 6 Oktober, Kita Akan Ketemu Masalah Baru'

Jumlah dokter dan tenaga medis di Indonesia mulai menipis

GridHEALTH.id -  Pandemi Covid-19 nyatanya menjadi tantang tersendiri di bidang kesehatan Tanah Air.

Lebih dari 100 dokter dikabarkan meninggal dunia akibat menangani ribuan pasien Covid-19 hingga akhirnya mereka ikut terpapar virus corona.

Baca Juga: 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Menkes Terawan hingga Presiden Jokowi Kena Sentil: 'Cobalah Berbuat Sesuatu'

Akibat hal tersebut, Indonesia dinyatakan mulai mengalami kekurangan dokter dan tenaga medis.

Untuk itu, Koordinator Tim Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Andre Rahadian terus melakukan perekrutan relawan khususnya untuk tenaga kesehatan.

Baca Juga: Hanya Tersisa 21 RSUD di Jakarta, Prediksi Anies Baswedan Berujung Nyata: 'Tanggal 17 September Tempat Tidur Isolasi Akan Penuh'

"Ini yang sedang kita rekrut, kita mencari dari dokter yang sudah mempunyai STR (surat tanda registrasi). Maupun sekarang kita lagi mencoba sesuai informasi dari Pak Menkes (Terawan) juga ada dokter-dokter yang siap sebenarnya, dokter yang baru selesai internship," ungkap Andre dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/9/2020).

"Ya jadi tinggal melakukan medical check up, kita tanya kesedihan mereka, karena belum semuanya tentu bersedia juga. Karena jangka waktu tugas yang 30 hari plus 7 hari ini dan mereka tidak bisa ketemu keluarga, mereka harus ada di fasilitas rumah sakit tersebut selama periode ini," tambahnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan sosialisasi ke tenaga-tenaga kesehatan, agar rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lain tidak kekurangan tenaga medis.

Baca Juga: Orang Berkacamata Lebih Sedikit Terinfeksi Virus Corona, Ini Alasannya

Terlepas dari itu, masalah lain yang dialami Pemprov DKI Jakarta adalah kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 yang makin menipis.

Melihat hal itu, Gubernur DKI Jakarta mengkhawatirkan jika kapasitas rumah sakit akan penuh seluruhnya pada 6 Oktober 2020 mendatang.

"Tanggal 6 Oktober, (jika) naik terus trennya kita akan ketemu masalah baru, karena itu, ya jangka pendek kita akan terus meningkatkan kapasitas," ujar Anies dalam konferensi pers, Kamis (9/9/2020).

Meski Pemprov DKI akan menambah jumlah tempat tidur, namun jika jumlah dokter dan tenaga medis masih kurang hal ini akan menjadi masalah serius.

Baca Juga: Klaster Kementerian Banyak Menyumbang Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Kemenkes Paling Tinggi

"Tapi saya harus garis bawahi menaikkan tempat tidur menaikkan jumlahnya itu bukan sekedar menyediakan tempat tidurnya, tapi memastikan ada dokternya, memastikan ada perawatnya, memastikan ada alat pengamannya, memastikan ada obat-obatannya, memastikan ada seluruh alat pendukungnya."

"Jadi, menaikkan kapasitas menjadi 4.800-an itu, bila tidak disertai dengan pembatasan penularan secara ketat seperti sekarang ini, maka tempat tidur itu pun akan penuh di pekan ke dua Oktober," jelas Anies.

Terlepas dari itu, Andre mengatakan, pendaftaran relawan ini bisa ke banyak tempat baik ke asosiasi di Ikatan Dokter Indonesia juga di Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Viral Odading Mang Oleh hingga Antreannya Mengular, Lihat Nilai Gizi Roti Goreng Kegemaran Keluarga SBY

"Juga ada program itu dan juga dari banyak asosiasi-asosiasi dokter yang lain. Jadi, kami tetap selalu membuka pendaftaran. Saat ini berdasarkan data cleansing yang kita punya ada sekitar 6 ribu yang terdaftar tenaga kesehatan jadi ada dokter, ada perawat, ada fasilitas, ada tenaga laboratorium dan farmasi," ungkapnya. (*)

#hadapicorona