Find Us On Social Media :

Lagi, Klinik Aborsi Digerebek, Risiko Susah Hamil Membayangi Pelaku Aborsi

Penghentian kehamilan tidak diinginkan lewat aborsi berisiko membuat si ibu susah hamil kembali.

“Dihitung dari 2017, ada 32.000 lebih janin. 32.760 janin yang sudah digugurkan. Ini yang sudah kita hitung, masih kita dalami lagi. Total dari 2017, kita kalikan kalau dihitung berapa keuntungan yang diraup, itu ada sekitar Rp10 miliar lebih,” ujar Yusri.

Asal tahu saja, sebanyak 30% kematian ibu adalah karena aborsi. Kebanyakan aborsi di Indonesia disebabkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan yang terjadi di luar pernikahan, sehingga aborsi dilakukan secara ilegal.

 

Banyak praktik aborsi ilegal di Indonesia menggunakan peralatan seadanya dan dengan metode yang bukan seharusnya.

Imbasnya, kebanyakan aborsi ilegal menyebabkan dampak buruk pada kesehatan wanita, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008, kematian akibat aborsi mencapai 30% dari 228 per 100 ribu kelahiran hidup angka kematian ibu (AKI).

Baca Juga: Sejumlah Masalah Kesehatan yang Bisa Mempengaruhi Siklus Haid

Baca Juga: Luhut Dibantu 5 Orang Pintar Untuk Atasi Penyebaran Covid-19 Dalam Waktu 2 Minggu, Siapa Saja Mereka?

Dikutip dari Hello Sehat, risiko untuk menjalani aborsi pada kehamilan trimester kedua lebih tinggi daripada di usia kehamilan trimester pertama. Beberapa risiko utama dari aborsi adalah:

-  Infeksi rahim, bisa terjadi setiap 1 dari 10 aborsi yang dilakukan. Infeksi ini biasanya dapat diobati dengan antibiotik.