Find Us On Social Media :

Merasakan Sakit di Dada Tak Selalu Merupakan Tanda Serangan Jantung

Meski sakit di dada tak selalu serangan jantung, sangat dianjurkan pemeriksaan jantung secara berkala .

-  Rasa tidak nyaman atau sakit di dada yang memburuk saat ada perubahan posisi bernapas, seperti menarik napas dalam.

Rasa sakit tersebut disebabkan gangguan pada paru (misalnya peradangan pada membran paru, pneumonia, atau asma). Sedangkan nyeri akibat jantung biasanya menyebar.- Nyeri dada yang membaik setelah olahraga. Rasa nyeri tajam di bagian dada yang membaik setelah dilakukan peregangan kemungkinan disebabkan oleh hal lain, misalnya asam refluks.

Nyeri yang terkait dengan jantung biasanya justru memburuk setelah peregangan.

Yang harus diingat, gejala serangan jantung atau angina berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mengalami nyeri dada, ada juga yang hanya berupa rasa tidak nyaman pada lengan.

Bahkan, sebagian orang tidak mengalami gejala apa pun. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk memeriksakan jantung secara rutin.

Baca Juga: Flek Hitam di Wajah Membandel? Ini Solusi Mudah untuk Menghilangkannya

Baca Juga: Kurus Tetapi Menderita Kolesterol Tinggi, Ternyata Akibat Hal Ini

Menurut data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016, ada sekitar 18 juta orang di seluruh dunia yang meninggal karena penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Sekitar 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.