Find Us On Social Media :

Merasakan Sakit di Dada Tak Selalu Merupakan Tanda Serangan Jantung

Meski sakit di dada tak selalu serangan jantung, sangat dianjurkan pemeriksaan jantung secara berkala .

GridHEALTH.id - Saat dada terasa sakit, gejalanya cukup sering, sebagian kita ada yang cemas, "Jangan-jangan kena serangan jantung?"

Ternyata tidak semua sakit dada merupakan tanda serangan jantung. Ada nyeri di dada yang mengharuskan kita mendapatkan pertolongan segera karena merupakan bagian dari serangan jantung, tapi adapula yang tidak.

Meski begitu, ada juga beberapa jenis sakit di dada  yang bukan pertanda kedaruratan. Biasanya nyeri tersebut hilang dengan sendirinya.

Menurut dokter spesialis penyakit jantung Curtis Rimmerman, penulis buku “The Cleveland Clinic Guide to Heart Attacks", gejala berikut bukanlah tanda serangan jantung;

- Tidak nyaman di dada yang berlangsung sesaat, seringkali ditandai dengan semacam kejutan listrik.

Biasanya nyeri semacam ini disebabkan karena cedera otot dan persendian ataupun inflamasi, atau nyeri saraf.

Baca Juga: Minuman Untuk Kesehatan Jantung, Dari Air Putih Hingga Teh Daun Kelor

Baca Juga: Hari Lansia Internasional; Rekomendasi Bagi Lansia Menjelang Akhir Masa Tanggap Darurat Covid-19Sementara itu, pada nyeri akibat jantung biasanya tidak gampang hilang, paling tidak selama beberapa menit atau jam, dan nyerinya tak juga membaik.

-  Rasa tidak nyaman atau sakit di dada yang memburuk saat ada perubahan posisi bernapas, seperti menarik napas dalam.

Rasa sakit tersebut disebabkan gangguan pada paru (misalnya peradangan pada membran paru, pneumonia, atau asma). Sedangkan nyeri akibat jantung biasanya menyebar.- Nyeri dada yang membaik setelah olahraga. Rasa nyeri tajam di bagian dada yang membaik setelah dilakukan peregangan kemungkinan disebabkan oleh hal lain, misalnya asam refluks.

Nyeri yang terkait dengan jantung biasanya justru memburuk setelah peregangan.

Yang harus diingat, gejala serangan jantung atau angina berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mengalami nyeri dada, ada juga yang hanya berupa rasa tidak nyaman pada lengan.

Bahkan, sebagian orang tidak mengalami gejala apa pun. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk memeriksakan jantung secara rutin.

Baca Juga: Flek Hitam di Wajah Membandel? Ini Solusi Mudah untuk Menghilangkannya

Baca Juga: Kurus Tetapi Menderita Kolesterol Tinggi, Ternyata Akibat Hal Ini

Menurut data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016, ada sekitar 18 juta orang di seluruh dunia yang meninggal karena penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Sekitar 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

Sekitar 13% dari kasus kematian diduga disebabkan oleh penyakit jantung yang tidak tertangani.

Baca Juga: 10 Alasan Di Balik Mengapa Pria Perlu Mengetahui Kadar Testosteron

Baca Juga: Studi : 1 dari 10 Wanita Tidak Menikmati Hubungan Intimnya

Oleh karena itu, memeriksakan kesehatan jantung sedini mungkin merupakan hal yang sangat penting, agar gangguan pada jantung dapat diketahui sejak awal. Dengan begitu, penanganannya pun bisa segera dilakukan. (*)

#berantasstunting #hadapicorona