GridHEALTH.id - Jumat (2 Oktober 2020) pemberitaan media heboh dengan berita Breaking News; Donald Trump dan istrinya positif Covid-19.
Padahal kita tahu selain presiden Brazil, Donald Trump adalah presiden yang paling menyepelekan infeksi virus corona.
Baca Juga: Akhirnya Donald Trump Dikarantina, yang Positif Covid-19 Mengalami Pneumonia Butuh Ventilator
Dirinya selalu tidak menganggap jika pandemi Covid-19 ini sebuah sesuatu yang membahayakan.
Saat oranglain mengimbau dan mengenakan masker, Donald Trump tidak peduli dengan itu.
Malah hingga detik dirinya positif terinfeksi virus corona, belum keluar kebijakan negara yang keluar darinya untuk, setiaknya menghimbau, warganya mengenakan masker.
Karenanya tidak heran jika hasil studi dari Cornell University mengatakan Kamis (1/10/2020), Presiden AS Donald Trump merupakan pendorong terbesar kesalahan informasi Covid-19 di dunia selama pandemi.
Baca Juga: Inilah 5 Tanda Seseorang Sudah Lama Terinfeksi Virus Corona Covid-19
Melansir AFP, tim dari Cornell Alliance for Science, yang mengevaluasi 38 juta artikel yang diterbitkan oleh media berbahasa Inggris di seluruh dunia, antara 1 Januari dan 26 Mei tahun ini.
Tim riset mengidentifikasi, terdapat 522.472 artikel berita yang mereproduksi atau memperkuat informasi yang salah terkait pandemi virus corona, atau yang disebut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai "infodemik".
Baca Juga: 5 Orang yang Tidak Boleh Mengonsumsi Bayam, dan 5 Manfaatnya Bagi Tubuh
Database yang mereka gunakan mencakup agregat cakupan dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, India, Irlandia, Australia, Selandia Baru dan negara-negara Afrika dan Asia lainnya.
Untuk diketahui, kesalahan informasi tersebut dikategorikan menjadi 11 subtopik utama, mulai dari teori konspirasi, serangan terhadap ilmuwan top Anthony Fauci, hingga gagasan bahwa virus adalah senjata biologis yang dilepaskan oleh China.
Namun topik yang paling populer sejauh ini adalah apa yang disebut tim penelitian sebagai "obat ajaib", yang muncul di 295.351 artikel.
Ini jauh lebih banyak dari gabungan 10 topik lainnya, yang salah mengenai Covid-19.
Hasil riset menunjukkan, komentar Trump mendorong lonjakan besar dalam topik "penyembuhan ajaib", yang mana hal itu diungkapkannya pada konferensi pers 24 April 2020.
Baca Juga: Laporan dari RSD Wisma Atlet, 10 Ribu Lebih Pasien Covid-19 yang Dirawat Sudah Sembuh
Di mana Donald Trump merenungkan kemungkinan menggunakan disinfektan di dalam tubuh untuk menyembuhkan virus corona.
Temuan penelitian lainnya, yang diterbitkan Kamis September 2020, mengidentifikasi 11 subtopik misinformasi/teori konspirasi yang tersebar luas.
Media yang menyebutkan, Presiden Trump sejauh ini merupakan pihak pendorong terbesar misinformasi Covid-19 dari apa yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia disebut sebagai "infodemik."
Baca Juga: Rumah Sakit 'Covidkan' Pasien Meninggal, Ganjar Pranowo; 'Ini Sudah Terjadi di Jateng'
Misinformasi lainnya karena Donald Trump, Maret 2020, dirinya menyatakan obat antimalaria hydroxychloroquine sebagai "pengubah permainan," dan, pada bulan April 2020, dia menyarankan pada rapat Gedung Putih bahwa "suntikan di dalam" tubuh manusia dengan disinfektan seperti pemutih dapat memerangi virus.
Pada 23 April, Trump malah melontarkan gagasan menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh Covid-19 ("Seandainya kita menghantam tubuh dengan dahsyat — entah itu ultraviolet atau hanya cahaya yang sangat kuat," katanya).
Baca Juga: Pandu Riono; 'Bagaimana Atasi Pandemi Covid-19, Pemerintah Dari Awal Tidak Punya Rencana'
Masih di April, pada 24 April, ada lebih dari 30.000 artikel dalam kategori "obat ajaib", meningkat sekitar 300%, di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa Trump mendorong peningkatan tersebut.
Ironisnya, sehari setelah penobatan Trump sebagai 'Bapak Misinformasi Covid-19' tersebut, diberitakan Trump beserta istrinya Melania positif Covid-19.
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif Covid-19.
Hal itu dituliskan Trump lewat akun Twitter resminya pada Jumat (2/10/2020) pagi.
Baca Juga: 2 Pekan Menteri Luhut Pegang Kendali Penanganan Pandemi Covid-19, Inilah yang Terjadi di Indonesia
“Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan kami,” katanya seperti yang dilansir Reuters.
Sebelumnya, Trump mengatakan pada hari Kamis (1/10/2020) bahwa dia dan Ibu Negara Melania akan melakukan karantina mandiri.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Usir Pilek dan Hidung Tersumbat, Langsung Plong
Langkah ini dilakukan karena mereka tengah menunggu hasil tes Covid-19 setelah seorang ajudan Trump dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru.
"Hope Hicks, yang telah bekerja sangat keras bahkan tanpa istirahat sedikit pun, baru saja dinyatakan positif Covid-19," kata Trump di Twitter seperti yang dilansir Reuters.
"Mengerikan! Ibu Negara dan saya sedang menunggu hasil tes kami. Sementara itu, kami akan memulai proses karantina kami!” tambahnya.
Mengutip Reuters, seorang sumber yang mengetahui hal ini mengatakan, Hicks telah di tes dan hasilnya positif terkena Covid-19 dengan mengalami gejala pada Kamis (1/10).
Baca Juga: 8 Kebiasaan Sepele yang Harus Segera Dijauhi Jika Ingin Cepat Hamil
Selama ini, Hicks selalu bepergian secara teratur dengan Trump dan berada di Air Force One.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telat tayang di Kontan.co.id dengan judul "Donald Trump dinobatkan sebagai pendorong misinformasi Covid-19 terbesar dunia" dan "BREAKING NEWS: Donald Trump dan Melania positif Covid-19"