Find Us On Social Media :

Obat Malaria Gagal Melindungi Presiden Amerika Serikat Donald Trump Terkena Virus Corona Padahal Sejak Awal Pandemi Rutin Minum Meski Diperingatkan WHO

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Jumat, 02 Oktober 2020.

Dalam video itu, Dr Stella Immanuel, seorang dokter dari Houston, mengatakan dia telah berhasil merawat 350 pasien virus corona dengan Hydroxychloroquine.

"Saya pikir mereka adalah dokter yang sangat dihormati. Ada seorang wanita yang spektakuler dalam pernyataannya tentang hal itu." ujar Trump.

 

Nyatanya, pada Jumat minggu lalu (02/10/2020), Trump dinyatakan terinfeksi Covid-19, dan sehari sesudahnya dilarikan ke rumah sakit Walter Reed Army Hospital di Bethesda, Maryland akibat kesulitan bernapas.

Terbukti, obat malaria (Hydroxychloroquine)  yang diminum oleh Trump untuk mencegahnya dari infeksi virus corona penyebab Covid-19, tidak berhasil.

Penelitian baru, yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, menunjukkan bahwa penggunaan obat secara rutin hydroxychloroquine, tidak dapat direkomendasikan kepada petugas kesehatan untuk pencegahan Covid-19, kata para peneliti.

Studi tersebut sebagian besar mengkonfirmasi hasil dari percobaan serupa yang dilakukan di University of Minnesota di mana hydroxychloroquine gagal mencegah infeksi di antara orang yang terpapar virus corona baru.

Hasil positif Covid-19 Trump mulai 2 Oktober juga berfungsi sebagai konfirmasi bahwa obat tersebut tidak memberikan perlindungan yang efektif terhadap virus corona.

Baca Juga: Pemerintah Prancis Berencana Lockdown Kota Paris Karena Korban Terinfeksi Virus Corona Meningkat Pesat

Baca Juga: Kelelahan Emosional Jarang Terdeteksi Padahal Berimbas Pada Fisik

Gedung Putih telah mengkonfirmasi pada bulan Mei bahwa presiden AS menggunakan obat tersebut sebagai tindakan pencegahan meskipun ada peringatan efek samping oleh regulator federal. (*)

#berantasstunting#hadapicorona