Find Us On Social Media :

Singapura Berikan Intensif Bagi Pasangan yang Punya Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Singapura memberikan insentif bagi pasangan yang ingin punya anak.

Meskipun penanganan kesehatan Singapura sangat sukses melawan Covid-199, ekonomi Singapura telah dilanda resesi yang dalam.

Produk domestik bruto (PDB) Singapura menyusut 12,6% pada kuartal-II 2020 dibandingkan dengan waktu yang sama tahun sebelumnya. Penurunan itu menjadi paling parah dalam sejarah.

 

Sejauh ini, Singapura menjadi salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia. Menurut badan statistik nasional, tingkat kelahiran di Singapura saat ini hanya 1,14 per wanita.

Menurut Bank Dunia kondisi itu setara dengan Hong Kong. Sedangkan Korea Selatan dan wilayah AS, Puerto Rico memiliki taraf kelahiran lebih rendah lagi.

Jika suatu negara ingin memiliki tingkat kelahiran yang baik, angka rata-ratanya 2,1. Meskipun sebagian besar negara maju sekarang berada di bawah tingkat itu. Hal itu disebabkan penurunan proporsi pasangan dan berkurangnya tingkat kesuburan secara global.

Singapura telah berjuang untuk meningkatkan tingkat kelahiran sejak 1980-an. Upaya yang telah dilakukan negara dengan kampanye untuk mendorong persalinan dan sejumlah insentif keuangan dan pajak bagi calon orangtua.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Juga Harus Pintar Kelola Stres, Ini Alasannya

Baca Juga: Studi : Vitamin D Menurunkan Risiko Kematian Akibat Virus Corona

"Seperti banyak negara maju, tantangan utama populasi Singapura adalah kesuburan yang rendah dan populasi yang menua. Tujuan kami adalah untuk mencapai populasi yang berkelanjutan yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kohesi sosial, sehingga Singapura tetap bersemangat dan layak huni," imbuh Heng. (*)

#berantasstunting #hadapicorona