Find Us On Social Media :

Percepat Kesembuhan dalam 5 Hari, Obat Corona Remdesivir Siap Dipakai di Indonesia dalam Waktu Dekat

Obat corona Remdesivir buatan Gilead akan digunakan di Indonesia

GridHEALTH.id - Penggunaan obat corona Remdesivir untuk mengobati pasien Covid-19 memang masih terus menjadi perdebatan tersendiri.

Sempat diberitakan bahwa obat corona Remdesivir, yang digunakan di Amerika, gagal diuji coba oleh WHO.

Baca Juga: Dijual Jutaan Rupiah per Dosis, Obat Anti Corona Dalam Negeri Kantongi Izin BPOM dan Siap Edar Pekan Depan

Orgnaisasi Kesehatan Dunia (WHO) malah mempublikasikan rancangan dokumen uji klinis dari obat Remdesivir.

Percobaan Remdesivir dihentikan lebih awal karena ada laporan efek samping.

Baca Juga: Beda dengan Satgas dan IDI, Epidemiolog Ini Tak Terima Demo UU Cipta Kerja Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19: 'Tidak Bisa Faktor Tunggal'

Kendati demikian, perusahaan farmasi Gilead Sciences mengklaim, obat Remdesivir mampu mempercepat kesembuhan pasien Covid-19 hingga 5 hari.

Uji coba klinis terakhir yang Gilead Sciences gelar memperlihatkan, pasien Covid-19 yang mendapatkan Remdesivir mencapai pemulihan klinis lima hari lebih cepat dibanding mereka yang menerima placebo.

Laporan yang Gilead rilis pada Kamis (8/10) tersebut mengutip hasil akhir dari uji coba obat ACTT-1 Tahap 3 dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases.

Mereka yang menggunakan Veklury, merek Remdesivir milik Gilead, memiliki waktu pemulihan rata-rata 10 hari. Sementara pasien yang menggunakan plasebo butuh waktu 15 hari.

Baca Juga: Minum 3 Cangkir Kopi Perhari Bisa Membuat Payudara Perempuan Mengecil

Reuters mengabarkan, pengobatan berhasil secara efektif terutama pada pasien yang menggunakan oksigen saat pertama kali mendapat obat. Remdesivir mengurangi waktu pemulihan sebanyak 7 hari dibanding placebo setelah 29 hari.

Hasil uji coba yang melibatkan 1.062 pasien itu dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

Harapannya, bisa menjadi bahan acuan untuk metode pengobatan di banyak negara.

Baca Juga: Bisa Deteksi Masalah Kehamilan, Manakah Sebaiknya Bentuk Perut Ibu Hamil, 'B Belly' atau 'D Belly'?

Obat dari Gilead termasuk yang pertama digunakan untuk pengobatan Covid-19. Obat dari Gilead pula yang baru-baru ini digunakan untuk mengobati Presiden Amerika (AS) Serikat Donald Trump yang positif terjangkit virus corona baru.

Sejak 1 Mei 2020 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin untuk penggunaan Remdesivir. Menyusul izin tersebut, kini beberapa negara lain juga sudah menggunakan Remdesivir sebagai obat utama mengatasi Covid-19.

Hasil dari keseluruhan penelitian menunjukkan, obat tersebut dapat mengurangi angka kematian. Walaupun begitu, Gilead mengakui manfaatnya tidak signifikan secara statistik.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Lindungi Pengobatan Alternatif dan Paranormal sebagai Jasa Layanan Kesehatan Medis

Dalam pengamatan terpisah yang hanya fokus pada pasien dengan bantuan oksigen, Remdesivir tercatat mengurangi risiko kematian sebesar 72% pada hari ke-15, dan 70% di hari ke-29.

Berdasarkan analisis tersebut, banyak peneliti di AS yang meyakini, kombinasi Remdesivir dan bantuan oksigen mampu mengurangi angka kematian dengan cukup efektif.

Tak hanya itu, Gilead juga kabarnya akan mengekspor obat corona Remdesivir tersebut ke 127 negara, termasuk Indonesia. (*)

Baca Juga: Banyak Pendemo UU Cipta Kerja Langgar Protokol Kesehatan, IDI: Lonjakan Kasus Covid-19 Akan Terlihat 1-2 Minggu Mendatang

#hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Uji coba terbaru: Obat Remdesivir percepat kesembuhan pasien Covid-19 hingga 5 hari