Find Us On Social Media :

Doni Monardo Tegaskan Tes Swab di Puskesmas Harusnya Gratis, 'Reagan Diberikan Oleh Pusat!'

Tes swab di puskesmas seharusnya gratis (tidak dipungut biaya), demikian kata Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo

GridHEALTH.id - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menegaskan tes swab di puskesmas seharusnya gratis (tidak dipungut biaya) karena reagen itu diberikan dari pusat. Apalagi bagi masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

"Untuk yang di puskesmas seharusnya gratis karena reagen itu diberikan dari pusat, dari Kemenkes dan satgas. Kemudian juga dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang mengusahakan reagen sendiri," ujar Doni dikutip dari Kompas.com (09/10/2020).

Menurut Doni, masyarakat dapat melaporkan kepada pemerintah apabila masih menemukan adanya pungutan untuk tes swab. Ia menegaskan, masyarakat tak boleh terbebani dengan biaya tes swab.

"Kalau toh mungkin masih ada pungutan-pungutan mohon kami bisa diinformasikan. Sehingga kami bisa mencarikan solusinya," ungkap Doni.

"Beban kepada masyarakat tidak boleh terlalu berat apalagi untuk melakukan pemeriksaan spesimen," tutur dia.

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Sebut 144 Ribu Pekerja Migran Pulang ke Indonesia, Sebagian Terinfeksi Virus Corona

Baca Juga: Epidemiolog: Gas Air Mata Bisa Memperburuk Penularan Covid-19

Doni menjelaskan, masyarakat yang masuk ke dalam kategori kontak erat Covid-19 biasanya menjadi sasaran tracing para tenaga kesehatan. Sehingga, tes swab tak boleh dipungut biaya sekecil apapun.

Kemudian Doni mengatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan sejumlah mesin untuk tes swab PCR ke sejumlah daerah. Sehingga dari yang awalnya hanya satu laboratorium untuk pemeriksaan swab, kini sudah berkembang menjadi 374 laboratorium.

 

"Demikian juga kemampuan testing per hari yang semula 2.000 kemudian meningkat menjadi 10.000-30.000 spesimen. Sekarang sudah rata-rata di atas 35.000 spesimen. Bahkan bisa hampir 50.000 spesimen dalam sehari," kata Doni.

Di sisi lain, Doni mengakui bahwa capaian uji spesimen itu belum merata di seluruh Indonesia. Sehingga hal itu masih menjadi tantangan bagi pemerintah.

Baca Juga: Waspadai, Ini Dia 3 Dampak Tekanan Darah Tinggi Pada Ginjal

Baca Juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi Pada Mata, Bisa Sebabkan Kebutaan

"Ada beberapa daerah yang memiliki kemampuan uji spesimen yang telah sesuai standar WHO akni satu orang per 1.000 penduduk untuk satu minggu, misalnya DKI Jakarta. Nah, kita terus bergerak untuk bisa merata ke seluruh wilayah Indonesia,” pungkas Doni. (*)

#berantasstunting #hadapicorona