Find Us On Social Media :

WHO : Tak Etis Bila Herd Immunity Dipakai Menghadapi Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) keinginan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dalam menghadapi pandemi virus corona tidak etis dan di luar perikemanusiaan.

Bergantung pada pencapaian herd immunity secara alami untuk mengatasi hal tersebut dinilai sangat bermasalah, baik dari sisi keilmuan maupun etika.

 

Tedros menyorot kurangnya informasi terkait perkembangan imunitas terhadap covid-19, termasuk seberapa kuat respons imun dan seberapa lama antibodi tetap berada di tubuh.

Ia juga menyorot kurang dari 10% populasi di sebagian besar negara terpapar virus tersebut. "Sebagian besar dari populasi di kebanyakan negara masih rentan terhadap virus," ujarnya.

Strategi herd immunity dinilai bakal menimbulkan banyak korban meninggal sebelum kekebalan kelompok bisa tercapai.

"Ini adalah penyakit serius, ini adalah musuh publik nomor satu. Kami telah mengatakan ini berulang kali. Tidak ada yang aman sampai semua orang aman," tegas Dr. Ryan.

Lihat apa yang terjadi di Indonesia, di tengah pandemi virus corona yang membuat masyarakat mempertanyakan kemampuan vaksin Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy malah kembali menyentil masalah herd immunity.

Baca Juga: Wanita Penyandang Hipertensi dan Diabetes Tidak Disarankan Pakai Kontrasepsi Hormonal

Baca Juga: Manfaat Buah Nectarine, Tingkatkan Kesehatan Mata Hingga Cegah Kanker

Muhadjir beranggapan bahwa setelah pemberian vaksin Covid-19 pada 70% penduduk Indonesia dapat membuat kekebalan komunitas (herd immunity) makin kuat.