Find Us On Social Media :

Kunci Sukses Berantas Stunting, Dinantikan Iklan Edukasi SKM Bukanlah Susu dari Pemerintah

Pemerintah harus segera membuat informasi publik yang mendidik prihal susu kental manis.

Seperti apa? Yang tegas menyatakan bahwa kental manis itu bukan susu.

Kenapa ini harus dilakukan? Tidak lain untuk mengimbangi atau menetralisir pemahaman keliru masyarakat yang sudah mengakar terhadap Kental Manis itu adalah susu.

“Sosialisasinya harus gencar dilakukan untuk membuat kesadaran masyarakat secara kolektif. Karena persepsi orang selama ini sudah menganggap bahwa Kental Manis itu adalah susu," Papar Hery Margono dalam keterangnya belum lama ini

Hery Margono, Sekjen Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), yang juga Ketua Komite Penyempurnaan Kitab Etika Pariwara Indonesia (EPI) 2020 pun menyampaikan, "Sosialisasi pemerintah juga harus menerangkan bahwa yang benar-benar dikatakan susu itu seperti apa,” ujarnya.

Baca Juga: Menang Lawan Virus Corona, Donald Trump Akan Mencium Semua Orang

Ciri susu yang benar-benar dikatakan susu, jika susu tersebut kaya protein, kalsium, dan zat gizi lainnya, dan rendah gula, lebih baik lagi tanpa gula, itu layak dibeli untuk anak. Apalagi jika produk tersebut harganya pas di kantong.

Tapi sebaliknya, jika kandungan proteinnya sedikit, zat gizi lainnya sedikit atau bahkan tidak ada, tapi malah gulanya yang tinggi, maka produk susu tersebut sangat tidak layak untuk diberikan kepada anak. Inilah yang ada pada susu kental manis.
 
 
Penting dicatat, anak yang mengonsumsi susu kental manis terus menerus berisiko mengalami obesitas, bahkan kekurangan gizi kronis alias stunting.
 
Malah banyak juga literatur dan pendapat ahli yang menyatakan berisiko mengalami gangguan kesehatan fatal, semisal; diabetes, jantung.

dr. Pittara Pansawira, MGizi, saat diwawancara GridHEALTH.id beberapa waktu lalu mengatakan, kandungan gula dalam satu sajian susu kental manis, terdapat di dalam label, (sekitar 16-19 gram per sajian. Atau sekitar 1 – 1,5 sendok makan gula dalam satu sajian).

Baca Juga: 10 Komorbid yang Memperparah Infeksi Covid-19, Bisa Berujung Kematian