GridHEALTH.id - Seorag dokter menemukan gejala lain dari infeksi virs corona, Covid-19.
Pada pasien Covid-19, seorang dokter kulit menemukan sebuah ruam misterius pada kulit pasiennya.
Ruam tersebut biasa muncul di orang yang ternyata terinfeksi virus corona tapi tidak menunjukan gejala apapun, alias OTG.
Diterbitkan di American Journal of Clinical Dermatology, ulasan berbasis bukti ilmiah menunjukkan kalau ruam kulit ternyata memengaruhi satu dari lima pasien Covid-19.
Saat negara Italia mengalami kasus virus corona melonjak tajam, sekitar Maret, studi observasi kecil terhadap 88 pasien menunjukkan, 20,4% dari mereka mengembangkan beberapa bentuk kondisi kulit yang diduga terkait dengan Covid-19.
Baca Juga: PSBB Dilonggarkan, Epidemiolog Ingatkan Bahaya Superspreader Penyebaran Covid-19
“Ada kemungkinan bahwa pasien Covid-19 pada awalnya mungkin muncul ruam kulit. Tapi keluhan tersebut mendapat salah diagnosa, sehingga menjadi penyakit umum lainnya,” lapor Beuy Joob, PhD, dari Sanitation1 Medical Academic Center di Bangkok.
Para peneliti di Spanyol telah melaporkan jenis ruam lain pada kulit, yang satu ini ditemukan di mulut pasien positif Covid-19 di rumah sakit.
Baca Juga: Prediksi Bill Gates Prihal Covid-19 Makin Suram di Musim Gugur
Laporan JAMA Dermatology edisi 15 Juli mengatakan, ruam di kulit disebabkan karena infeksi virus, bukan reaksi obat yang merugikan.
“Dokter harus menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi pasien dengan Covid-19 yang tidak memiliki gejala lain,” kata penulis studi dan seorang dokter ahli bedah di Keck School of Medicine University of Southern California di Los Angeles, Daniel Gould, MD, PhD.
Mereka menemukan, berbagai jenis ruam kulit diamati pada pasien virus corona, mulai dari lepuh kecil dan gatal-gatal, bercak merah muda dan merah, hingga benjolan kecil gatal yang ditandai dengan bintik merah dan ungu.
Baca Juga: OTG Covid-19 Silent Killer, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan
Ruam terakhir ini adalah jenis yang paling sering diidentifikasi pada pasien corona.
Kondisi ini memengaruhi lebih dari 40 persen, dan biasanya muncul pada orang dewasa muda yang mengalami gejala virus lain terlebih dahulu.
Gould pun mengatakan, virus SARS-COV-2 dapat memicu gejala kulit dengan dua cara utama, yakni bahan kimia peradangan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan untuk melawan virus, dan gumpalan darah kecil yang dihasilkan dari virus.
Baca Juga: Pesta Usai Keluarganya Meniggal Dunia, Disitu Baru Percaya Jika Covid-19 itu Nyata
Gejala ringan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, benjolan merah dan ungu di jari tangan dan kaki umumnya menunjukkan penyakit yang lebih ringan.
Sementara, munculnya bintik merah atau biru berarti menunjukkan penyakit Covid-19 yang lebih parah.
Direktur Global Health Dermatology di Massachusetts General Hospital Boston, Esther Freeman, MD, PhD menjelaskan, dalam kebanyakan kasus ruam muncul setelah gejala batuk atau demam.
Namun, yang paling penting untuk disoroti, ada beberapa pasien yang tanda Covid-19 pertama mereka adalah munculnya ruam.
"Jika kami memiliki pasien yang datang dengan gatal-gatal baru dan tidak ada penjelasan mengapa, kami akan melakukan tes Covid-19 untuk memastikan," terangnya.
Stres pandemi bisa mengganggu kulit Bagi mereka yang belum tertular Covid-19 pun belum tentu kebal dari efek pandemi pada kulit.
Baca Juga: Mengenal Craving, Perilaku Ingin Terus Mengunyah Akibat Kekurangan Gizi
Penting diingat, stres akibat krisis kesehatan global dapat menyebabkan kita memproduksi lebih banyak hormon inflamasi kortisol.
Hal ini menyebabkan munculnya jerawat, gatal-gatal, atau memburuknya kasus kondisi kulit kronis, seperti psoriasis dan eksim.
Menurut Gould, banyak pasien datang yang mengeluhkan kondisi kulit mereka sangat buruk di masa pandemi ini.
Baca Juga: Disebut Kebal Covid-19, Pemilik Golongan Darah O Lebih Rentan Terkena Demam Berdarah
Rata-rata pasien harus selalu kembali ke perawatan untuk mengidentifikasi masalah kulit dan mendapatkan pengobatan dengan kondisi kulit yang beragam.
Selain itu, ada juga dokter yang menyatakan ruam ini dengan bahasa bintik merah corona.
yaitu bintik merah di kulit akibat infeksi virus corona, muncul dan pergi, tidak seperti ruam lain yang biasanya terkait dengan infeksi virus seperti cacar air, campak, atau bahkan demam berdarah.
“Liveso reticularis normal biasanya bertahan lama, tapi ini tidak. Hilang, lalu muncul kembali," kata Randy Jacobs, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di California.(*)
Baca Juga: 4 Alasan Medis Mengapa Wanita Enggan Bercinta, Masalah Hormonal Hingga Operasi Panggul
#berantasstunting
#HadapiCorona
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Ruam di Kulit Diwaspadai Gejala Covid-19?"