Ia pun mengingatkan warga yang liburan ke Jawa Barat agar tidak kaget jika tiba-tiba diberhentikan untuk dilakukan testing Covid-19 seperti rapid test dan swab.
“Yang menjadi berbeda adalah, mohon maaf nanti para pemudik atau wisatawan akan dites swab dan rapid test secara acak. Jadi nanti jangan kaget, lagi mudik akan diberhentikan dengan baik oleh Tim Satgas untuk dirandom sampling swab PCR dan rapid test,” jelas Ridwan Kamil.
Baca Juga: Wanita Positif Covid-19 Boleh Tetap Minum Pil KB? Ini Kata Dokter
Dirinya berharap semoga dengan konsep swab dan rapid test ini tidak ada yang tersampling positif.
“Kalau ada ini menjadi pola yang harus kita sempurnakan,” kata Ridwan Kamil.
Diketahui rapid test merupakan salah satu metode skrining awal yang banyak digunakan saat ini untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh.
Baca Juga: Aspirin Berhasil Turunkan Risiko Kematian Pasien Covid-19, Tapi Bisa Sebabkan Pendarahan
Dikutip dari The Guardian, rapid test bekerja dengan mendeteksi antibodi immunoglobulin melalui darah.
Meski hasil rapid test dapat keluar hanya dalam waktu 15-20 menit dan bisa dilakukan dimana saja sehingga memudahkan tracing, tes Covid-19 ini memiliki kelemahan false negative (positif atau negatif palsu).
Baca Juga: Aspirin Berhasil Turunkan Risiko Kematian Pasien Covid-19, Tapi Bisa Sebabkan Pendarahan