GridHEALTH – Meski sudah dinyatakan sembuh, mereka yang pulih dari Covid-19 ternyata masih menyimpan ‘derita’ yang tersisa.
Mereka melaporkan susah tidur atau insomnia, yang didapat hari hasil survey terhadap lebih dari 1.500 orang di grup Facebook Survivor Corp (sumber rujukan untuk penyintas Covid-19 dengan lebih dari 100 ribu anggota).
Kurang lebih 16% penyintas Covid-19 melaporkan, mereka tidur lebih lama dari biasanya. Anggota kelompok kadang-kadang disebut "long-haulers" karena mereka mengalami efek jangka panjang dari penyakit.
Dr. Meir Kryger, peneliti tidur dan profesor di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut, telah melihat pasien dengan beberapa jenis gejala jangka panjang yang sangat signifikan terkait dengan tidur.
Sebagian besar penyintas dengan gejala ringan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, pun tetap masih berjuang dengan masalah psikologis dan fisiologis jangka panjang.
Dilansir dari Today (25/20/2020), beberapa orang mengalami susah tidur atau insomnia yang parah. Mereka juga mengalami ketakutan untuk tertidur karena mereka berpikir sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada mereka.
Baca Juga: 5 Kondisi Bila Alami Kurang Tidur, Bisa Turunkan Libido Seks
Baca Juga: Fakta Kesemutan, Dari Salah Posisi Hingga Indikasi Penyakit Serius
Kryger bercerita, seorang pasien bahkan mengalami depresi parah hingga bunuh diri beberapa bulan setelah terkena Covid-19 karena ketakutan akan mengalami kematian saat tidur.
Source | : | Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar