GridHEALTH.id – Pada 27 Oktober 2020, dengan 371.630 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 7.039 kasus kematian, Filipina memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara di belakang Indonesia.
Namun Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada bahwa Filipina tidak akan mengemis vaksin Covid-19 dari negara lain.
Pada saatnya, Duterte berjanji akan mengejar kesepakatan langsung antarpemerintah untuk vaksin virus corona dengan Tiongkok atau Rusia, guna mencegah risiko korupsi.
“Izinkan saya memberi tahu semua orang bahwa kami tidak akan mengemis, kami akan membayar. Kepada pemerintah Tiongkok, Anda tidak perlu mencari mitra, kami bisa membuatnya antarpemerintah,” kata Duterte dalam pidato mingguan di televisi, dikutip dari Reuters (27/10/2020).
Di tengah hiruk pikuk percobaan dan penawaran vaksin Covid-19, Filipina, dengan lebih dari 108 juta pendudukdan termasuk tertinggi di ASEAN untuk jumlah terinfeksi virus corona, sebenarnya dianggap sebagai lokasi yang cocok untuk uji klinis dan pasar yang besar bagi produsen vaksin global.
Duterte mengakui, saat ini ia melihat China dan Rusia tampak unggul dalam perlombaan vaksin, dan negara mana pun yang mengajukan tawaran terbaik dapat dipilih.
Baca Juga: Ilmuwan Filipina Mengklaim Minyak Kelapa Murni Dapat Menghancurkan Virus Corona
Baca Juga: Bantuan Teknologi Untuk Anak Agar Bisa Terus Sekolah Online di Rumah
Bioteknologi Sinovac China sudah berancang-ancang dapat memulai uji coba tahap akhir vaksinnya di Filipina paling cepat awal Desember 2020, dan badan obat setempat (Filipina), akan mengevaluasi penerapannya.