Find Us On Social Media :

Deteksi Covid-19 dengan Artificial Intelligence, Simak Cara Kerjanya yang Menakjubkan

Ilustrasi artificial intelligence bisa deteksi seseorang terinfeksi Covid-19

GridHEALTH - Digital adalah dunia menakjubkan. Karena di dalamnya ada artificial intelligence (AI) yang seringkali membuat kita terperangah dibuatnya.

Infeksi virus corona baru alias Covid-19 pun menakjjubkan, hebohkan dunia pada 2019 setelah kemunculannya di China, lalu 2020 menyebar ke seantero negeri di dunia.

Baca Juga: Usai Libur Panjang Cuti Bersama, Pemerintah; 61.215 Orang Masih Berstatus Suspek

Tapi dari dua hal yang menakjubkan tersebut, yang paling menakjubkan saat ini di penghujung 2020, artificial intelligence (AI) mendeteksi infeksi Covid-19 yang terjad pada seseorang.

Cara kerjanya simpel, cepat, dan kedepannya bisa menjadi harapan baru teknologi digital dan AI medis.

Baca Juga: Sangat Dibutuhkan saat Pandemi Covid-19, Benarkah Suntik Vitamin C Dosis Tinggi Dapat Bunuh Virus Corona?

Seperti kita ketahui bersama, gejala infeksi virus Corona baru alias Covid-19 salah satunya adalah batuk.

Nah, peneliti MIT telah mengembangkan AI yang dapat mengenali batuk paksa dari orang yang mengidap Covid-19. Amazing bukan.

Amazingnya lagi, AI ini bukan hanya berguna bagi orang yang bergejala.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun hingga di Bawah 3 Ribu, Epidemiolog: Ada Kemungkinan DKI Jakarta Sudah Lewati Puncak Corona, Benarkah?

Karena, mereka yang tidak menunjukkan gejala juga bisa terdeteksi. Jadi OTG pun bisa dideteksi.

Untuk bisa melakukan itu, bagi AI mudah saja.

Triknya mengembangkan banyak jaringan saraf yang dapat membedakan perubahan halus yang mengindikasikan efek infeksi Covid-19.

Baca Juga: Cemburu Boleh, Tapi Jangan Berlebihan Karena Ini Dia Dampaknya

Jadi, satu jaringan saraf mendeteksi suara yang terkait dengan kekuatan vokal.

Sedangkan jringan lainnya mendengarkan keadaan emosional yang mencerminkan penurunan neurologis.

Baca Juga: 11 Makanan Pengencer Darah Alami Ada di Dapur Untuk Melancarkan Sirkulasi Darah

Sseperti meningkatnya frustrasi atau pengaruh lainnya.

Jaringan ketiga untuk mengukur perubahan kinerja pernapasan.

Mengenai hal ini, melansir Engadget, peneliti menggunakan algoritma untuk memeriksa degradasi otot pada batuk yang lebih lemah.

Baca Juga: Hiperseks Masuk Kategori Gangguan Kejiwaan, Ini Ciri-ciri Seseorang Mengalaminya

Algoritma tersebut memberikan gambaran lebih lengkap tentang kesehatan seseorang.

Hasilnya, kemampuan AI pada pengujian awal dikatakan sangat akurat.

Buktinya, setelah tim melatih modelnya pada puluhan ribu sampel batuk dan dialog, teknologi tersebut mengenali 98,5 persen batuk dari orang yang memiliki kasus Covid-9 terkonfirmasi.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Jemaah Umrah asal Indonesia Berangkat ke Tanah Suci, Begini Syaratnya!

Asal tahu saja, teknologi AI juga mengidentifikasi 100 persen orang yang tampaknya asimtomatik juga.

Meskipun bisa mendeteksi, teknologi ini sebenarnya tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis orang yang bergejala.

Karena ada kemungkinan mereka yang terdeteksi memiliki kondisi lain, yang menghasilkan perilaku serupa.

Baca Juga: Habis Libur Panjang, Menkeu Sri Mulyani Khawatir: 'Kita Harus Mengerem Lagi', Kenapa?

Selain itu, kini tim peneliti pun sedang mengembangkan aplikasi ramah pengguna yang dapat digunakan sebagai alat penyaringan virus.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Agar Anak Autis Dapat Tidur Nyenyak

Dengan alat tersebut pengguna smartphone hanya perlu batuk-batuk ke layar setiap hari, untuk menentukan apakah aman bagi pengguna untuk pergi keluar.

Para peneliti bahkan menyarankan dengan adanya alat ini dapat mengakhiri pandemi jika selalu mendengarkan di latar belakang.

Baca Juga: Terasi Seperti Ini Jangan Dipilih, Membunuh Secara Perlahan dengan Memunculkan Penyakit Mengerikan

Mengenai hal ini WHO juga ilmuan medis belum memberikan pendapatan apapun.

Jadi untuk diagnosa tetap baiknya mengandalkan swab test untuk Covid-19.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah publish di NexTren, dengan judul; Akhirnya Teknologi AI Bisa Bantu Deteksi Covid-19 di Tubuh Manusia, Begini Cara Kerjanya