Menurut situs medis Health Line, orang dengan salah satu bentuk diabetes mengalami banyak gejala dan komplikasi yang sama. Salah satu komplikasi itu termasuk diare.
"Penyandang diabetes mungkin lebih sering buang air besar dalam jumlah besar di malam hari. Mereka juga mungkin tidak bisa mengendalikan keinginan buang air besar atau mengalami inkontinensia urine," jelasnya.
Tapi dilansir dari Express, tak ada satu pun yang memahami hubungan diare dengan diabetes tipe 2. Gejala diare itu dipercaya terjadi akibat kerusakan saraf.
Karena, kadar gula darah yang tinggi bisa merusak serat saraf di dalam tubuh.Sebaiknya segera ke dokter bila diare berlangsung lebih dari 3 minggu. Supaya dokter bisa melihat kondisi kesehatan dan kadar gula darah.
Karena neuropati dianggap menghubungkan diabetes dengan diare. Sehingga mencegah kemungkinan terjadinya neuropati bisa mengurangi risiko diare persisten akibat diabetes.
Banyak orang mungkin menderita diabetes tanpa menyadarinya, karena gejalanya yang kurang umum. Sedangkan gejala diabetes yang paling umum adalah luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Penyandang diabetes juga bisa mengalami rasa haus berlebih yang tidak bisa terselesaikan dengan minum dan buang air kecil yang lebih banyak daripada sebelumnya.
Baca Juga: Cemburu Boleh, Tapi Jangan Berlebihan Karena Ini Dia Dampaknya
Baca Juga: Studi : Wanita yang Masih Haid Cenderung Terlindung dari Serangan Jantung
Kita perlu mendatangi dokter bila mengalami diare selama seminggu lebih tanpa sebab untuk mendeteksi kemungkinan diabetes tipe 2. Diagnosis dini sangat penting karena pasien bisa berisiko mengalami komplikasi mematikan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona