Alasan kenapas sering kencing yang cukup umum adalah infeksi saluran kencing.
Infeksi bakteri dapat menyerang ginjal, kandung kemih, atau saluran kencing.
Setelah terinfeksi, kandung kemih dapat membengkak dan susah menahan banyak air seni.
Baca Juga: Keinginan Jokowi Terkabul, Satgas Sebut Road Map Vaksin Covid-19 dalam Tahap Akhir
Tak hanya susah kencing, gejala infeksi saluran kencing lainnya yakni urine berwarna keruh, berdarah, dan mengeluarkan berbau tak sedap.
Selain gejala di atas, penderita infeksi saluran kencing juga bisa mengalami demam, kedinginan, mual, dan nyeri di perut samping atau bagian bawah.
7. Stroke
Penyakit stroke terkadang dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih.
Baca Juga: 1.590 Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung Sudah Disuntik Dua Kali, Ini Hasilnya
Dampaknya, penderita stroke bisa buang air kecil berlebihan, atau sering kencing tapi jumlah urine yang keluar sedikit.
Selain stroke, penyakit parkinson, multiple sclerosis, dan penyakit otak lainnya punya efek sejenis.
8. Sindrom nyeri kandung kemih
Penyakit sistitis interstitial atau sindrom nyeri kandung kemih membuat penderitanya kerap ingin sering kencing tapi tidak banyak urine mengalir.
Selain sering kencing, gejala sindrom nyeri kandung kemih lain yakni sakit di perut bagian bawah.
Rasa nyerinya semakin memburuk saat digunakan untuk buang air kecil atau berhubungan seks.
Nyeri kandung kemih bisa terjadi saat jaringan kandung kemih membengkak dan sangat sensitif.