Find Us On Social Media :

Sering Kencing Jangan Dianggap Sehat, Bisa Jadi Gejala 10 Penyakit Ini

Jika sering kencing, perhatikan sehari sampai berapa kali, jika berlebih segera ke dokter.

GridHEALTH.idNormalnya seseorang buang air kecil enam hingga delapan kali sehari.

Tapi ada juga yang bisa lebih dari itu, malah bisa sampai tiga liter per hari.

Hal itu di medis disebut poliuria, yaitu buang air kecil dengan frekuensi lebih dari delapan kali sehari, atau lebih dari tiga liter sehari.

Baca Juga: Beda dengan Beruntusan, Ini Cara Membedakan Moluskum Kontagiosum yang Muncul di Permukaan Kulit

Penyebab hal ini terjadi bisa karena terlalu banyak minum.

Tapi ada juga yang disebabkan oleh usai minuman berkafein seperti teh, kopi, cokelat, soda.

Minuman tersebut bisa merangsang dan meningkatkan seseorang buang kecil berlebih, atau biasa disebut juga berkemih.

Baca Juga: Diet Ala Krisdayanti yang Saat Ini Menjadi Wakil Rakyat di Parlemen

Kenapa itu bisa terjadi? Karena kafein itu sifatnya diuretik, atau dapat mendorong cairan keluar dari tubuh.

Selain kafein, alkohol dan obat-obatan tertentu pun bisa menyebabkan seseorang sering berkemih.

Tapi ada juga sering berkemih alias kencing yang disebabkan oleh gangguan kesehatan. Seperti;

Baca Juga: Curiga Anaknya Positif Covid-19, Seorang Ayah Tega Membunuh Sang Anak yang Tengah Nonton TV

1. Otot pelvis melemah

Penyebab sering berkemih bis ajuga disebabkan otot pelvis yang berada di perut bagian bawah melemah atau longgar.

Otot pelvis perempuan bisa melemah karena kehamilan, persalinan, atau kandung kemih keluar dari posisi normal.

Otot pelvis juga bisa melemah saat uretra atau saluranan pembuangan air kecil longgar.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Kenali Moluskum Kontagiosum si Jerawat Kelamin yang Menganggu

2. Tumor di sekitar kandung kemih

Dibeberapa kasus, penyebab sering kencing terkait dengan tumor di sekitar kandung kemih.

Gejala tumor di sekitar kandung kemih di antaranya terdapat darah dalam urine, muncul benjolan di perut bagian bawah, dan nyeri saat berkemih.

3. Prostat

Untk diketahui, pria memiliki kelenjar seukuran kacang kenari bernama prostat.

Baca Juga: Khasiat 7 Makanan Sehat Ini Sungguh Dahsyat, Bisa Bikin Otak Anak Cerdas

Kelenjar ini dapat membesar atau bengkak setelah usia 25 tahun.

Prostat yang membesar membuat aliran kencing terasa lemah dan tidak merata.

Sehingga, penderita prostat kerap merasakan sering kencing dan susah menahan kencing.

4. Peradangan pada vagina

Vaginistis atau peradangan pada vagina disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan virus.

Vaginistis juga bisa disebabkan penggunaan obat tertentu, perubahan hormon, efek bahan kimia, atau alergi pakaian tertentu.

Baca Juga: Dengan Alasan Eksperimen, Seorang Dokter di Rusia Tangani Pasien Covid-19 Tanpa Pakai Masker dan APD

Selain sering kencing, gejala vaginistis lainnya yakni vagina terasa gatal dan panas saat buang air kecil.

Selain itu, vaginistis juga ditandai keluarnya cairan berbau dari organ kewanitaan.

5. Penyakit batu ginjal

Baca Juga: Biaya Pasien Covid-19 Sepenuhnya Ditanggung Pemerintah, Masyarakat Jangan Takut ke Rumah Sakit

Sering kencing juga bisa jadi gejala penyakit batu ginjal. Mineral dan garam dapat membentuk batu kecil di ginjal.

Baca Juga: Meski Masih Zona Merah, Kota Bekasi Peringkat Pertama Penanganan Covid-19 Terbaik di Jawa Barat

Penderita batu ginjal juga bisa merasakan ingin sering kencing, tapi urine yang keluar sedikit.

Selain sering kencing, gejala batu ginjal lainnya yakni mual, demam, kedinginan, dan rasa sakit yang bisa menjalar sampai ke selangkangan.

Penyebab batu ginjal bisa karena berat badan berlebih, dehidrasi, diet tinggi protein, dan faktor keturunan.

Baca Juga: Gawat! Setiap 30 Detik Warga Paris Dilaporkan Terinfeksi Covid-19

6. Infeksi Saluran Kemih

Alasan kenapas sering kencing yang cukup umum adalah infeksi saluran kencing.

Infeksi bakteri dapat menyerang ginjal, kandung kemih, atau saluran kencing.

Setelah terinfeksi, kandung kemih dapat membengkak dan susah menahan banyak air seni.

Baca Juga: Keinginan Jokowi Terkabul, Satgas Sebut Road Map Vaksin Covid-19 dalam Tahap Akhir

Tak hanya susah kencing, gejala infeksi saluran kencing lainnya yakni urine berwarna keruh, berdarah, dan mengeluarkan berbau tak sedap.

Selain gejala di atas, penderita infeksi saluran kencing juga bisa mengalami demam, kedinginan, mual, dan nyeri di perut samping atau bagian bawah.

7. Stroke

Penyakit stroke terkadang dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih.

Baca Juga: 1.590 Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung Sudah Disuntik Dua Kali, Ini Hasilnya

Dampaknya, penderita stroke bisa buang air kecil berlebihan, atau sering kencing tapi jumlah urine yang keluar sedikit.

Selain stroke, penyakit parkinson, multiple sclerosis, dan penyakit otak lainnya punya efek sejenis.

8. Sindrom nyeri kandung kemih

Penyakit sistitis interstitial atau sindrom nyeri kandung kemih membuat penderitanya kerap ingin sering kencing tapi tidak banyak urine mengalir.

Selain sering kencing, gejala sindrom nyeri kandung kemih lain yakni sakit di perut bagian bawah.

Rasa nyerinya semakin memburuk saat digunakan untuk buang air kecil atau berhubungan seks.

Nyeri kandung kemih bisa terjadi saat jaringan kandung kemih membengkak dan sangat sensitif.

Baca Juga: Jangan Jadikan Mi dan Bubur Menu Sarapan, Bahayanya Menurut Dokter Banyak yang Tidak Tahu, Seperti Ini

9. Sembelit

Penyebab sering kencing bisa dipengaruhi kondisi susah buang air besar atau sembelit.

Melansir Web MD, sembelit membuat usus penuh dan mendorong kandung kemih turun, sehingga penderitanya jadi sering kencing.

Dalam jangka panjang, sembelit juga dapat melemahkan otot-otot dasar panggul yang mengontrol usus dan kandung kemih.

Baca Juga: Masuk Usia Kehamilan 4 Bulan Zaskia Sungkar Kesulitan Buang Air Besar dan Mual Hebat

10. Diabetes

Sering kencing juga bisa menjadi gejala penyakit diabetes. Ginjal penderita diabetes berupaya menyaring kelebihan gula, namun tidak mampu.

Sehingga, gula menumpuk di urine. Kondisi ini membuat penderita diabetes sering buang air kecil.

Sering kencing juga bisa jadi tanda awal penyakit diabetes mellitus. Tak hanya diabetes melitus, penyakit diabetes insipidus juga membuat penderitanya sering kencing.

Baca Juga: Satu Bulan Sudah Melaney Ricardo Dirawat di Ruang Isolasi, Paru dan Jangtunya Tidak Berfungsi Baik Karena Covid-19

Dalam sehari, penderita penyakit ini bisa kencing sebanyak 15 liter sehari atau lima kali lipat lebih banyak daripada intensitas buang air kecil normal.

Diabetes insipidus membuat tubuh tidak cukup memproduksi hormon vasopresin.

Baca Juga: Anies Sebut Akan Perbanyak Testing, Pemprov DKI Buka Lowongan untuk Relawan Covid-19

Hormon ini bertugas memberi tahu ginjal untuk melepaskan air ke dalam tubuh saat tubuh membutuhkannya.

Selain sering kencing, gejala diabetes insipidus di antaranya lelah, mual, bingung, dan sangat haus.

Jadi jika merasakan sering kencing baiknya segera periksakan diri ke dokter, untuk diperiksa lebih lanjut.(*)

Baca Juga: Anies Sebut Akan Perbanyak Testing, Pemprov DKI Buka Lowongan untuk Relawan Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Penyebab Sering Kencing Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja"