Find Us On Social Media :

Rasanya Jadi Satu-satunya Petugas Wanita Pemulasaran Jenazah Covid-19 di RSUD dr Soeselo Tegal; "Harus Totalitas"

Kisah Ida Wahyu Kurnia (41), seorang wanita satu-satunya yang bertugas sebagai petugas pemularasan jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi, Tegal.

GridHEALTH.id - Perjuangan para tenaga kesehatan (nakes) dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) tidak bisa dianggap sepele.

Termasuk juga seorang petugas pemulasaran jenazah di masa pandemi Covid-19.

Dimana mereka harus ekstra hati-hati dan sangat ketat menaati protokol kesehatan dalam pekerjaannya karena sangat rentan tertular virus.

Hal ini pun diakui Ida Wahyu Kurnia (41), seorang wanita satu-satunya yang bertugas sebagai petugas pemularasan jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi, Tegal.

Menurut Ida, menjadi seorang petugas pemulasaran jenazah harus totalitas.

Ia mengakui sering sekali mendapat protes dari anak-anaknya karena Ida sebagai ibu jarang berkumpul bersama keluarga, sekalipun di hari libur.

"Saya bekerja sebagai pemulasaran jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi sudah sekitar 5 tahun. Dan dari empat petugas yang ada, saya satu-satunya petugas perempuan. Sejak awal pandemi kesibukan semakin meningkat, bahkan pernah saya dan tim tidak pulang ke rumah karena jumlah jenazah yang harus diurus bertambah," ungkap Ida, dilansir dari Tribunjateng.com, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: Apakah Normal Sering Menangis Selama Haid Berlangsung? Ini Jawabannya

Baca Juga: Muncul Madu Banten Palsu, Herbalis: Kandungan Molase dan Fruktosa Bisa Sebabkan Penyakit pada Ibu Hamil