Rasanya Jadi Satu-satunya Petugas Wanita Pemulasaran Jenazah Covid-19 di RSUD dr Soeselo Tegal; "Harus Totalitas"

Kisah Ida Wahyu Kurnia (41), seorang wanita satu-satunya yang bertugas sebagai petugas pemularasan jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi, Tegal.

Kisah Ida Wahyu Kurnia (41), seorang wanita satu-satunya yang bertugas sebagai petugas pemularasan jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi, Tegal.

Tentu ada suka duka dalam pelaksanaan tugas spesial ini. Ibu tiga anak ini mengatakan, pengalaman yang menyenangkan selama masa pandemi Covid-19 yaitu ketika dia bisa mempraktikkan ilmunya.

Ida Wahyu Kurnia (41), seorang wanita satu-satunya yang bertugas sebagai petugas pemularasan jenazah di RSUD dr Soeselo Slawi, Tegal.

Selain itu, saat ikut antar atau makamkan jenazah Covid-19, ia bisa sekaligus jalan-jalan dan datangi tempat yang belum pernah dikunjungi. Istilahnya, dia bisa mengelilingi wilayah atau desa yang ada di Kabupaten Tegal.

Baca Juga: Jadi Orang #BijakGGL, Ikuti 7 Tips Sehat dan Aman Konsumsi Gula Garam dan Lemak Ini

Hal yang tak menyenangkan yaitu tiap saat harus mengenakan baju hazmat, atau yang biasa disebut baju APD astronot sampai berjam-jam.

"Paling sedih karena jarang berkumpul keluarga. Tiap hari 24 jam harus standby. Jadi ketika ada panggilan tugas mau tidak mau harus berangkat. Waktu saya bersama anak sejak pandemi sangat kurang, apalagi untuk berlibur. Namun saya berusaha untuk memberikan pengertian, sehingga alhamdulillah keluarga dan anak bisa memahami dan mendukung," jelasnya.

Baca Juga: 3 Dokter Rusia Positif Covid-19 usai Disuntik Vaksin Sputnik V, Ahli Epidemiologi: 'Tidak Ada Jaminan Setelah Vaksinasi, Seseorang Tidak Akan Sakit'