Gula Garam Lemak Penyebab Penyakit Tidak Menular, 71 Persen Kematian di Indoneia Karena Hal Tersebut

Aneka makanan tinggi Gula Garam dan Lemak. #BijakGGL sekarang, atau menyesal kemudian.

Aneka makanan tinggi Gula Garam dan Lemak. #BijakGGL sekarang, atau menyesal kemudian.

Untuk itu Pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat mengedukasi masyarakat, melalui informasi kandungan gula, garam, dan lemak, serta pesan kesehatan yang dicantumkan dalam kemasan pangan olahan.

Itu diperkuat dengan diterbitkannya Permenkes No. 30 Tahun 2013, tentang   Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan  Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Baca Juga: Ini Cara Seorang Dokter Kritik Keras dan Pedas Pernikahan yang Dihadiri 10.000 Orang di Masa Pandemi Covid-19

Jadi dengan adanya Permenkes tersebut, mewajibkan industri   pangan olahan untuk menginformasikan kandungan total dari  gula, garam, dan lemak, serta  pesan kesehatanpada label pangan olahan yang berbunyi “Konsumsi Gula  lebih  dari  50  gram, Natrium lebih dari 2000 miligram, atau Lemak total lebih dari 67 gram  per  orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung”.

Tapi sayang, berlakunya kebijakan tersebut dianggap menjadi hambatan bagi industri pangan olahan baik nasional maupun internasional.

Baca Juga: Waspada, Obat Anti Nyamuk Ada yang Bisa Sebabkan Penggunanya Terkena Kanker Darah

Semuanya kembali ke iri kita masing-masing, ingin sehat dan kuat sampai tua dan panjang umur? #BijakGGL mulai sekarang!(*)

 #berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL