Sementara temuan menunjukkan hubungan yang pasti antara asupan gula dan kecemasan, para peneliti ingin melihat lebih banyak penelitian dilakukan pada manusia.
3. Gula dapat meningkatkan risiko mengalami depresi
Sulit untuk menghindari meraih makanan yang menenangkan, terutama setelah hari yang sulit.
Tetapi siklus mengonsumsi gula untuk mengelola emosi mungkin hanya memperburuk perasaan sedih, kelelahan, atau keputusasaan.
Berbagai penelitian telah menemukan hubungan antara diet tinggi gula dan depresi.
Konsumsi gula yang berlebihan memicu ketidakseimbangan bahan kimia otak tertentu. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan depresi dan bahkan dapat meningkatkan risiko jangka panjang untuk mengembangkan gangguan kesehatan mental pada beberapa orang.
Faktanya, sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa pria yang mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi (67 gram atau lebih setiap hari) memiliki kemungkinan 23% lebih tinggi untuk menerima diagnosis depresi klinis dalam 5 tahun.
Baca Juga: Sering Merasa Sedih Saat Haid Merupakan Gejala PMS, Ini Cara Mengatasinya
Baca Juga: Studi : Reinfeksi Covid-19 Jarang dan Tidak Mungkin Terjadi Dalam Waktu 6 Bulan
Meski penelitian hanya melibatkan pria, hubungan antara gula dan depresi juga ditemukan pada wanita.