Find Us On Social Media :

#BijakGGL, Waktunya Membuang Gula, Ini 5 Dampak Buruknya Pada Kesehatan Mental

Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan mood.

4. Menarik diri dari makanan manis bisa terasa seperti serangan panik

Berhenti mengonsumsi gula olahan mungkin tidak sesederhana yang kita pikirkan. Menarik diri dari gula ternyata bisa menimbulkan efek samping, seperti kecemasan, lekas marah, kebingungan dan kelelahan.

Hal ini membuat para ahli melihat bagaimana gejala penarikan dari gula bisa menyerupai gejala zat adiktif tertentu.

“Evidence dalam literatur menunjukkan kesamaan yang substansial dan tumpang tindih antara obat-obatan yang disalahgunakan dan gula,” jelas Dr. Uma Naidoo, yang dianggap sebagai pakar makanan suasana hati di Harvard Medical School.

Ketika seseorang menyalahgunakan suatu zat untuk jangka waktu tertentu, seperti kokain, tubuh mereka masuk ke dalam keadaan fisiologis berhenti ketika mereka berhenti menggunakannya.

Naidoo mengatakan bahwa orang yang mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi dalam makanannya juga dapat mengalami sensasi fisiologis penarikan jika mereka tiba-tiba berhenti mengonsumsi gula.

Itulah mengapa mengonsumsi kalkun dingin dari gula mungkin bukan solusi terbaik untuk seseorang yang juga memiliki kecemasan.

Baca Juga: Penelitian Membuktikan Anak dengan Diabetes Memiliki Gangguan Mood

Baca Juga: Update Covid-19, Vaksin Covid-19 Moderna Buatan AS Tunjukkan Perlindungan Nyaris 95 %

"Tiba-tiba menghentikan asupan gula dapat meniru penarikan diri dan terasa seperti serangan panik," kata Naidoo. Dan jika seseorang memiliki gangguan kecemasan, pengalaman putus zat ini bisa meningkat.