GridHEALTH.id - Pil KB dipandang sebagai kontrasepsi yang paling umum dan praktis. Pemanfaatan pil KB tidak memerlukan tindakan medis, hanya perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis yang sesuai dikonsumsi, kemudian minum sesuai anjuran agar efektif.
Namun bagi perempuan dengan diabetes (PDD), kondisi kesehatan yang dimilikinya harus hati-hati dalam memilih kontrasepsi.
Menurut penelitian berjudul Oral Contraceptives and The Risk of Myocardial Infraction yang dimuat dalam laman The Plaid Journal, pil KB sebagai kontrasepsi hormonal disebut-sebut dapat meningkatkan probabilitas terjadinya komplikasi.
Kekhawatiran akan hal tersebut akhirnya membuat PDD mencari cara lain untuk mengontrol kehamilan. Alih-alih menggunakan metode kontrasepsi modern, banyak PDD kembali memilih metode hitung masa subur menggunakan kalender.
Padahal, menurut laman American Diabetes Association, PDD juga dapat memilih menggunakan pil KB, asalkan memperhatikan jenis dan mengikuti anjuran tenaga medis.
Mengutip dari laman kesehatan Nurx, banyak ahli menyarankan PDD memilih pil KB dengan dosis hormon yang lebih rendah.
Baca Juga: Minum Pil KB Cuma Saat Berhubungan Intim Tetap Berisiko Hamil
Baca Juga: Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Sputnik V Produksinya 95% Efektif
Studi berjudul Contraception for Women With Diabetes: Challenges and Solutions yang diselenggarakan University of Surrey, London menyebut metode kontrasepsi menggunakan hormon estrogen dan progresteron dengan kandungan kurang dari 35 µg etininil estradiol tidak mempengaruhi konsentrasi gula darah maupun sekresi insulin pada tubuh penderita.