Jenis anemia yang paling umum adalah anemia defisiensi besi, yang dapat berkembang jika kita tidak memiliki cukup zat besi dalam tubuh. Kita membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin.
Anemia defisiensi besi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Faktor risiko anemia defisiensi besi di kalangan wanita termasuk menstruasi yang berat (membanjir), kehamilan, diet terlalu rendah zat besi, vitamin B12, dan folat, kondisi kesehatan seperti gangguan malabsorpsi, kondisi kronis, dan penyakit genetik.
Haid yang berat dan membanjir juga dikenal sebagai menorrhagia, mempengaruhi 1 dari 5 wanita di dunia setiap tahun.
Ketika wanita kehilangan banyak darah selama menstruasi, mereka mungkin akan kehilangan lebih banyak sel darah merah daripada yang dapat dihasilkan tubuhnya.
Ini bisa mengurangi jumlah zat besi dalam tubuh. Akibatnya, tubuh akan lebih sulit membuat hemoglobin yang dibutuhkan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Namun, anemia akibat perdarahan menstruasi yang berat bergantung pada banyak faktor, termasuk pola makan dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Bila Tepat Penggunaannya, Pil KB Paling Efektif Mencegah Kehamilan
Baca Juga: Mengapa Rambut Tetap Perlu Diminyaki Meski Sudah Tebal dan Berminyak? Ini Alasannya
Baca Juga: Memilih Kontrasepsi yang Tepat di Saat Masih Pandemi Virus Corona
Mendapatkan cukup zat besi dan nutrisi lain dalam makanan dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi.