Find Us On Social Media :

7 Fakta Tentang Bersin, Dari Membersihkan Hidung Hingga Pertanda Orgasme

Saat terjadinya bersin, akan banyak mikroba yang keluar. Maka perlu ditutup hidungnya saat bersin.

GridHEALTH.id - Bersin adalah salah satu respons tubuh yang sering dialami oleh kita sehari-hari. Ketika bersin kebanyakan orang mendefinisikan sebagai pilek.

Bersin yang memiliki nama media sternutasi ini, tidak selamanya dampak dari pilek. Walaupun gejala ini bisa sangat menjengkelkan, itu biasanya bukan hasil dari masalah kesehatan yang serius.

Dilansir dari Health Line, bersin adalah cara tubuh menghilangkan iritasi dari hidung atau tenggorokan.

Bersin adalah pengusiran udara yang kuat dan tidak disengaja. Bersin sering terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan.

Bersin juga merupakan salah satu pertahanan tubuh pertama untuk melawan bakteri dan serangga. Ketika ada benda asing seperti serbuk, kotoran, debu atau asap yang masuk ke hidung, hidung akan melakukan pembersihan.

Lapisan halus di hidung akan mengirim sinyal ke otak bahwa hidung perlu dibersihkan, kemudian otak memberi sinyal pada tubuh untuk bersin, selanjutnya tubuh akan mempersiapkan diri untuk bersin.

Baca Juga: Tak Cuma Saat Batuk Atau Bersin, Ilmuwan Ini Sebut Virus Corona Juga Menyebar Saat Berbicara

Baca Juga: Studi : Pil KB Ternyata Bermanfaat Mengurangi Risiko Rematik

Baca Juga: Obat Batuk Dapat Membantu Melawan Diabetes Tipe 2? Ini Faktanya

Proses ini terjadi hanya dalam beberapa detik. Saat terjadinya bersin, akan banyak mikroba yang keluar. Mikroba yang keluar dapat menyebarkan penyakit seperti flu.

Untuk itu, saat bersin diharapkan untuk menutup mulut dan hidung, agar tidak ada penyakit yang bisa menular ke orang lain.

Selain mengeluarkan kotoran di hidung, ada 7 fakta tentang bersin yang menarik untuk diketahui; 1. Bersin untuk melindungi paru

Bersin sejatinya merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru dan organ lainnya dari kontaminasi.

Ini berarti, saat bersin, tubuh mengeluarkan kontaminan dalam tubuh. Dalam istilah medis, bersin disebut pula sebagai sternutasi.

Baca Juga: RSCM Keluarkan Surat Edaran Tak Perlu Pakai Hazmat untuk Rawat Pasien Covid-19 , Menteri Terawan Langsung Klarifikasi

Baca Juga: 7 Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul Akibat Mengonsumsi Pil KB Terlalu Lama

Baca Juga: Sakit Maag Atau Gejala Kanker Lambung? Ini Cara Membedakannya 2. Bersin dipicu oleh kontaminan

Karena bersin merupakan mekanisme pertahanan, maka bersin pun dapat dipicu oleh banyak hal, termasuk flu, alergen (seperti polen atau bulu binatang), partikel seperti asap rokok, polusi, debu, atau jamur, udara dingin, hingga cahaya matahari terang. Bersin diawali oleh peradangan pada lapisan sel terluar di dalam hidung. Peradangan ini kemudian memicu saraf kranial memberikan pesan pada otak untuk membentuk refleks bersin.

3. Udara bersin menyebar dengan cepat

Ketika bersin, udara yang keluar dari tubuh berkecepatan sekitar 150 kilometer per-jam. Bahkan para peneliti menemukan, udara bersin bisa melesat dengan lebih cepat. 4. Orang menutup mata saat bersin

Refleks bersin memicu tubuh untuk membentuk seluruh kontraksi otot, termasuk otot kelopak mata. Meskipun begitu, para pakar pun masih belum dapat menjelaskan mekanisme ini.

Satu kemungkinan yang mungkin adalah ini merupakan upaya tubuh untuk melindungi mata.

Baca Juga: Banyak Pemalsuan Daging Babi Menjadi Daging Sapi, Ternyata Ini Risikonya Mengonsumsi Daging Babi Menurut Ahli Gizi

Baca Juga: Bahaya Kelebihan Zat Besi, Bisa Menyebabkan Gampang Lelah dan Diabetes

Baca Juga: Penyandang Diabetes Lebih Mudah Terkena Diare, Ini Alasannya 5. Bersin dapat dikaitkan dengan orgasme

Sebagian orang membandingkan aksi bersin dengan orgasme, meskipun keduanya dibandingkan secara anekdot.

 Para peneliti mengatakan, ada beberapa laporan yang menunjukkan orang bersin saat terangsang secara seksual.

Ini mungkin berhubungan dengan saraf otonom. "Mungkin ada koneksi antara hidung dengan organ genital, termasuk jaringan erektil," ujar peneliti.

6. Sebagian orang bersin dengan suara keras

Ini dikarenakan setiap orang memiliki anatomi dan kemampuan pengelolaan tubuh yang berbeda-beda.

Namun kebanyakan orang yang menjawab survei mengaku tingkat suara bersin mereka berbeda saat di tempat umum dan saat sendirian.

Baca Juga: Jangan Membersihkan Kacamata dengan Ujung Baju, Ini Akibatnya

Baca Juga: Wacana Kembali Ke Sekolah Di Awal Tahun, Bisakah Filter Udara Membantu Ruang Kelas Bebas Dari Covid-19?

Baca Juga: Fakta, Sinar Matahari Ternyata Bisa Meningkatkan Peluang Kehamilan 7. Sebagian orang bersin lebih dari sekali

Sebagian orang secara alami bersin dua, tiga, hingga berkali-kali dalam sekali waktu. Umumnya bersin berkali-kali ini dikarenakan alergi. Pada kasus yang jarang, bersin berkali-kali juga dialami oleh penyandang epilepsi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL