Find Us On Social Media :

Fakta Suplemen Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19, Jangan Salah Pilih

Benarkah suplemen bisa meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19?

GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 membuat semua orang terancam terinfeksi virus SARS-CoV2.

Karenya tidak bisa ditawar lagi mempertahankan status gizi yang optimal untuk melawan virus.

Baca Juga: Hanya Dalam 20 Hari, Jumlah Infeksi Covid-19 di Jerman Turun Hingga 47 Persen Berkat Masker

Status gizi individu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, status kesehatan, gaya hidup dan pengobatan.

Gizi yang optimal dan asupan nutrisi makanan berkolerasi lurus dengan sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Pola makan yang tepat dapat memastikan bahwa tubuh dalam kondisi fit untuk melawan virus.

Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Hippocrates berkata: "Biarlah makanan menjadi obatmu dan obat menjadi makananmu."

Baca Juga: Yakin yang Kita Gunakan Untuk Membuat Tubuh Wangi itu Parfum?

Ini artinya, asupan gizi dan kejadian penyakit biasanya mempengaruhi status gizi terutama di negara berkembang, di mana setiap orang berjuang untuk mendapatkan makanan.

Pola makan yang tidak tepat dan penyakit menular dapat menyebabkan malnutrisi yang parah.

Selama pandemi COVID-19, melansir Pakistan Journal of Medical Sciences dengan judul 'How Nutrition can help to fight against COVID-19 Pandemic' yang dimuat di US National Library of Medicine National Institute of Health, menyebutkan status gizi individu telah digunakan sebagai ukuran ketahanan terhadap destabilisasi.

Gizi optimal dan asupan nutrisi makanan berdampak pada sistem kekebalan melalui ekspresi gen, aktivasi sel, dan modifikasi molekul pensinyalan.

Baca Juga: Di Saat Anak Demam, Kapan Harus Segera ke Dokter? Ini Panduannya

Selain itu, berbagai bahan makanan merupakan penentu komposisi mikroba usus dan selanjutnya membentuk respons imun dalam tubuh.

Oleh karena itu, bukti yang ada menunjukkan bahwa satu-satunya cara bertahan hidup dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini adalah dengan memperkuat sistem kekebalan.

Baca Juga: Wajib Konsumsi Makanan Matang Sempurna, Begini Cara Merebus Telur agar Bakterinya Mati

Asupan zat gizi muai dari seng, zat besi, dan vitamin A, B 12, B6, C, dan E yang memadai sangat penting untuk pemeliharaan fungsi kekebalan tubuh.

Dalam skenario saat ini, COVID-19 telah memberlakukan serangkaian tantangan baru bagi individu untuk mempertahankan pola makan yang sehat.

Penting diingat, tindakan mengurung diri di rumah selama pandemi Covid-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan seseorang, termasuk perubahan pola makan, kebiasaan tidur, dan aktivitas fisik.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona Usai Dari TPS, Ikuti Tips Cuci Tangan Yang Benar Ini

Ini akan mendorong perilaku menetap yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik dan menyebabkan peningkatan risiko obesitas.

Ketakutan dan kecemasan juga dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan makan yang mengarah ke pola makan yang tidak sehat dan kurang keinginan untuk makan atau dengan berkurangnya kenikmatan saat makan.

Padahal saat ini yang dibutuhkan untuk hadapi corona adalah pola makan yang seimbang.

Baca Juga: Istri dan Mertua Operasi Plastik Kuras Harta Suami, Lee Jeong Hoon Angkat Bicara, Tidak Semua Orang Bisa Menjalaninya

Karena dengan itu bisa menjamin sistem kekebalan kuat, yang dapat membantu menahan serangan apa pun oleh virus.

Saat ini tidak ada bukti bahwa suplemen apa pun dapat 'meningkatkan' sistem kekebalan kita dan mengobati atau mencegah infeksi virus, kecuali Vitamin C.

Vitamin C adalah salah satu unsur utama vitamin yang larut dalam air yang cenderung membuat sistem kekebalan yang kuat.

Baca Juga: 27 Tahun Lebih Dibekukan, Embrio Ini Lahir Menjadi Manusia yang Imut dan Lucu

Tunjangan diet harian yang direkomendasikan untuk Vitamin C adalah 90mg/d untuk pria dan 75mg/d untuk wanita.

Dalam situasi saat ini, perlu diwaspadai jenis makanan tertentu yang dapat meningkatkan sistem kekebalan kita untuk memerangi COVID-19.

Baca Juga: Libur Waktu yang Tepat Untuk Kecilkan Perut Buncit, Ini 4 Olahraga Sederhana yang Bisa Jadi Pilihan

Dalam artikel ilmiah lainnya di ncbi.nlm.nih.gov yang berjudul 'Infection-iron interaction during COVID-19 pandemic: Time to re-design iron supplementation programs', disebutkan beberapa negara dengan prevalensi anemia gizi tinggi melaksanakan program suplementasi zat besi berbasis populasi untuk pengurangan anemia.

Ini difokuskan karena sebagian besar populasi di negara-negara ini kemungkinan besar terinfeksi COVID-19 dalam beberapa bulan mendatang.

Alasan lainnya,risiko suplementasi zat besi selama pandemi adalah penting untuk memastikan bahwa program tersebut tidak menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan.

Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kontrasepsi

Meskipun suplementasi zat besi pada individu yang kekurangan zat besi menawarkan manfaat peningkatan kekebalan, namun juga dapat memperburuk infeksi dan peradangan. Karenanya suplementasi zat besi ini harus benar-benar atas rekomendasi dokter.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL