Find Us On Social Media :

Jagoannya Metode PCR Indonesia yang Diakui Dunia Dihadapkan dengan Kanker Usus yang Dideritanya

Ilustrasi pemerikasaan PCR.

Karena keahliannya dalam bidang PCR, ia kemudian didaftarkan untuk mengikuti konsorsium di Inggris oleh Direktur Jendral Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ali Gufrom Mukti.

Selama konsorsium itu, tugasnya adalah merumuskan penelitian bersama tim University of Nottingham dan LIPI mengenai metode PCR yang efektif dalam mendeteksi Covid-19 di dalam tubuh.

Baca Juga: Teh Pisang Minuman yang Bisa Membuat Mudah Tidur dan Nyenyak

Selain itu, mereka juga mengembangkan cara sequencing yang dianggap lebih mudah mengenali SARS-CoV-2, virus penyebab Co­vid-19.

Namun, di balik itu semua, Susanti harus menahan rasa sakit. Pada Januari 2014, Susanti divonis menderita kanker usus stadium III. Dari situ ia sadar hanya 50-70 % penderitanya yang mampu bertahan hidup sampai lima tahun.(*)

Baca Juga: Kabar Gembira, Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19: 'Tidak Ada Alasan Masyarakat Tidak Dapat Vaksin!'

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL