Ia akan mau divaksin jika sudah melihat langsung manfaatnya.
"Gue pasti mau, tapi ga mau jadi generasi pertama," jelasnya.
Baca Juga: Batas Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp 250 Ribu, Klinik Nakal Bakal Kena Sanksi
Sovinda Po, seorang peneliti di Institut Kamboja untuk Kerjasama dan Perdamaian, berbicara tentang tiga alasan mengapa Kamboja berhati-hati dengan vaksin Covid-19 China.
Pertama, permintaan vaksinasi di Kamboja tidak begitu mendesak.
Situasi epidemi Covid-19 di Kamboja tidak terlalu buruk. Kamboja saat ini mencatat 362 kasus infeksi dan tidak ada kematian akibat Covid-19.
"Meskipun Kamboja semakin dekat dengan China, langkah-langkah ini diperhitungkan dengan cermat dan jangan anggap bahwa Kamboja akan selalu mendengarkan China," kata Po.
Baca Juga: Kematian Janin Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Fairuz A Rafiq Mengalaminya
Kimkong Heng, seorang peneliti Kamboja di University of Queensland, Australia, mengatakan pernyataan Hun Sen tidak secara spesifik menyebut vaksin China.
Hun Sen baru saja mengatakan Kamboja tidak mengizinkan negara mana pun untuk menguji vaksin di Kamboja.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Jerman: Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Strain Virus Baru
"Ini adalah pernyataan cerdas yang menunjukkan pemahaman tentang tahap pengembangan vaksin," kata Heng, mengatakan Hun Sen masih bisa berubah pikiran tergantung pada kemajuan vaksin China.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL