Find Us On Social Media :

Penolakan Vaksin Sinovac Oleh Beberapa Negara, Di Indonesia Melanie Subono Enggan Jadi Kloter Pertama

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, ditolak oleh beberapa negara.

GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, kini semakin sering dibicarakan.

Menjadi pembicaraan hangat karena masih ada masyarakat yang meragukan, bahkan beberapa negara di dunia jelas-jelas menolak kehadiran vaksin Covid-19 produksi China tersebut ke negarannya.

Baca Juga: Beredar Video Bukti Para Elit Global Menggunakan Jarum Suntik Palsu Saat Divaksinasi, Ini Faktanya

Lucunya, melansir Intisari-online.com (21 Desember 2020), pihak China sendiri mendatangkan vaksin dari Jerman untuk memenuhi kebutuhan vaksinnya.

Sedangkan beberap anegara barat, seperti Amerika, telah memblokir vaksin buatan China tersebut.

Bahkan ada beberapa negara Asia yang juga terang-terangan mengaku meragukan kemampuan vaksin Covid-19 buatan China tersebut.

Baca Juga: Khasiat Dahsyat Makan Kangkung Untuk Mencegah Penuaan Dini dan 4 Manfaat Lainnya

Menurut 24h.com.vn, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengumumkan bahwa dia hanya menerima vaksin yang disetujui oleh WHO.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen baru-baru ini mengumumkan, negaranya akan memesan batch pertama vaksin Covid-19 melalui Covax.

Sebuah program yang membantu 92 negara berpenghasilan rendah mengakses vaksin, menurut SCMP.

Baca Juga: Masih Jadi Pertanyaan Awam, Apa Sebenarnya Penyebab Diabetes?

Bahkan program yang disponsori WHO tidak menggunakan vaksin Sinovac China .

"Kamboja bukan tempat sampah, juga bukan tempat pengujian vaksin," kata Perdana Menteri Kamboja.

Baca Juga: Minum Air Dingin saat Hamil Bisa Bikin Janin Membesar? Ini Kata Ahli

Tapi di Indonesia, melansir Grid.id (21 Desember 2020), Imdonesia telah mendatangkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China.

Kini tengah dalam persiapan untuk segera melakukan vaksinasi masal.

Joko Widodo sendiri telah menyatakan dirinya akan segera divaksin covid-19 yang telah masuk di Indonesia.

Baca Juga: Terapi Uap Air Minyak Kayu Putih Ala Hotman Paris Untuk Cegah Covid-19, Ternyata Ini Khasiatnya

Dirinya akan menjadi manusia pertama di Indonesia yang divaksin dengan vaksin Sinovac produksi China.

Lain lagi dengan rakyat Indonesia, salah satunya Melanie Subono, artis dan seniman tanah air ini  enggan jika dirinya harus divaksin dalam waktu dekat ini.

Menurut anak Adrie Subono ini, vaksin yang kini ada belum layak untuk digunakan publik.

Sebab belum ada pembuktian ilmiah mengenai vaksin tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Jenis Baru Ditemukan Di Inggris, Lebih Cepat Menular

"Bukannya apa-apa, gue belajar sesederhana di sekolah, kayak minuman contohlah jamu yang nggak akan ada efek sampingnya. Itu aja bikin resepnya harus dites panjang sebelum akhirnya dikasih ke publik," kata Melanie, saat ditemui di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, belum lama ini.

"Itu minuman loh, yang akan diinjeksi ke badan, negara lain gak mau beli terus dilempar ke kita, mungkin bagus, mungkin nggak," tuturnya.

"Tapi gue akan ikutin pelajaran di SMP kalau vaksin itu harus ada sekian ribu sample, apa yang cocok dengan kita belum tentu cocok untuk orang Jepang atau yang lain," sambungnya.

Walau begitu, penyanyi usia 44 tahun ini tidak menutup diri dengan vaksin covid-19.

Baca Juga: Berubah Lagi, Orangtua Wajib Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Tahun 2020

Ia akan mau divaksin jika sudah melihat langsung manfaatnya.

"Gue pasti mau, tapi ga mau jadi generasi pertama," jelasnya.

Baca Juga: Batas Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp 250 Ribu, Klinik Nakal Bakal Kena Sanksi

Sovinda Po, seorang peneliti di Institut Kamboja untuk Kerjasama dan Perdamaian, berbicara tentang tiga alasan mengapa Kamboja berhati-hati dengan vaksin Covid-19 China.

Pertama, permintaan vaksinasi di Kamboja tidak begitu mendesak.

Situasi epidemi Covid-19 di Kamboja tidak terlalu buruk. Kamboja saat ini mencatat 362 kasus infeksi dan tidak ada kematian akibat Covid-19.

"Meskipun Kamboja semakin dekat dengan China, langkah-langkah ini diperhitungkan dengan cermat dan jangan anggap bahwa Kamboja akan selalu mendengarkan China," kata Po.

Baca Juga: Kematian Janin Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Fairuz A Rafiq Mengalaminya

Kimkong Heng, seorang peneliti Kamboja di University of Queensland, Australia, mengatakan pernyataan Hun Sen tidak secara spesifik menyebut vaksin China.

Hun Sen baru saja mengatakan Kamboja tidak mengizinkan negara mana pun untuk menguji vaksin di Kamboja.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Jerman: Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Strain Virus Baru

"Ini adalah pernyataan cerdas yang menunjukkan pemahaman tentang tahap pengembangan vaksin," kata Heng, mengatakan Hun Sen masih bisa berubah pikiran tergantung pada kemajuan vaksin China.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL