Find Us On Social Media :

Setelah Anosmia, Muncul Parosmia, Gangguan Penciuman Pasien Sembuh Covid-19

Penyintas Covid--19 banyak yang menderita parosmia, yaitu mengalami kehilangan intensitas aroma, yang berarti kita tidak dapat mendeteksi seluruh aroma di sekitar.

Gejala utama parosmia adalah merasakan bau busuk yang terus-menerus, terutama saat ada makanan.

Kita mungkin juga mengalami kesulitan mengenali atau memperhatikan beberapa bau di lingkungan sekitar akibat kerusakan neuron penciuman.

Aroma yang tadinya dianggap menyenangkan sekarang mungkin menjadi sangat kuat dan tak tertahankan. Jika mencoba makan makanan yang baunya tidak enak, kita mungkin merasa mual atau mual saat makan.

Parosmia biasanya terjadi setelah neuron pendeteksi aroma, disebut juga indra penciuman, telah rusak karena virus atau kondisi kesehatan lainnya.

Sebabnya neuron-neuron ini melapisi hidung dan memberi tahu otak cara menafsirkan informasi kimiawi yang membentuk bau. Kerusakan neuron ini mengubah cara bau mencapai otak.

Bola olfaktorius di bawah bagian depan otak menerima sinyal dari neuron-neuron ini dan memberikan sinyal kepada otak tentang aroma: apakah itu menyenangkan, memikat, membangkitkan selera, atau busuk.

Baca Juga: Masih Jadi Pertanyaan Awam, Apa Sebenarnya Penyebab Diabetes?

Baca Juga: 9 Penyebab Sering Tiba-tiba Pingsan Akibat Tekanan Darah Rendah

Pada penyintas Covid-19, karena neuron-neuron ini telah rusak sebelum, maka menyebabkan kekacauan sehingga muncul parosmia.(*)

#berantasstuntiing #hadapicorona#bijakGGL