Find Us On Social Media :

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Kabarnya Masuk Surabaya, Benarkah?

Kebenaran mengenai varian baru virus corona masuk Surabaya

GridHEALTH.id -  Belakangan ini, kabar mengenai masuknya varian baru virus corona dari Inggris ke Singapura tak ayal membuat sebagian masyarakat Tanah Air ketakutan.

Bahkan kabarnya, varian baru virus corona tersebut lebih cepat menyebar.

Baca Juga: Varian Baru Corona di Inggris Sudah Masuk Singapura, Satgas: Ada Potensi Masuk ke Indonesia

Parahnya, varian baru virus corona dari Inggris itu dapat menyebabkan anak-anak rentan tertular virus tersebut seperti orang dewasa.

Namun, baru-baru ini juga heboh pemberitaan mengenai masuknya varian baru virus corona tersebut ke Surabaya.

Baca Juga: Cobalah Mulai Rutin Makan Jambu Air dan Rasakah 4 Khasiat Dahsyat Ini

"Warga harus lebih waspada dan taat protokol kesehatan," kata anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma, Minggu (27/12/2020), dikutip dari Tempo.

Lantas, benarkah varian baru virus corona dari Inggris tersebut benar-benar masuk Surabaya?

William Wirakusuma disebut-sebut meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk segera mengantisipasi SARS-CoV-2 yang membawa mutasi D614G penyebab penyakit Covid-19 yang dinyatakan sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Surabaya.

William mengatakan, begitu mutasi virus ditemukan di Inggris, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Belgia dan Belanda memberlakukan langkah pelarangan penumpang dari negara yang telah mengidentifikasi virus baru tersebut ada.

Namun berdasarkan penelusuran GridHEALTH.id, varian baru virus corona dai Inggris belum masuk di Indonesia.

Baca Juga: Dikabarkan Mulai Membaik, Hasil Tes PCR Anies Baswedan Masih Positif dan Belum Selesai Jalani Isolasi Mandiri, Mengapa?

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengaku varian baru virus corona dari Inggris baru merebak ke Australia, dan Singapura.

"Ya kami meneliti whole genetics sudah sejak lama, tapi sampai saat ini yang sudah dianalisis belum ditemukan varian tersebut tapi kami masih akan meneliti varian virus virus baru. Masih butuh waktu," ujar Amin, Jumat (25/12/2020).

Sementara itu, berdasarkan penelitian Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Menular di London School of Hygiene and Tropical Medicine, nama varian baru virus corona dari Inggris adalah B117, bukan D614G.

Para ilmuwan menemukan bahwa varian B117, 56 persen lebih menular dibanding jenis lain yang beredar di Inggris.

Sebab itu, diperlukan tindakan tambahan untuk mencegah penularan.

Namun, studi ini tidak menemukan bukti bahwa virus tersebut lebih mematikan dari jenis lain.

Baca Juga: Jelang Tahun 2021, Penerima Vaksin Covid-19 Bakal Terima SMS Notifikasi dari Pemerintah

Terlepas dari itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mutasi virus corona ini berpotensi masuk ke Indonesia baik melalui penularan dari luar maupun dalam negeri.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan selama masa libur Natal dan tahun baru.

Hal ini ia katakan berkaitan dengan munculnya virus corona yang dikabarkan telah bermutasi menjadi varian baru.

"Sebaiknya kita duduk, karena mobilitas penduduk itu akan meningkatkan virus itu untuk menular," kata Wiku dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (24/12/2020).

Baca Juga: 4 Cara Jitu dan Cepat Mencegah dan Mengatasi Lidah Terasa Pahit

Baca Juga: Jadi Andalan Ketika Tak Bisa Cuci Tangan, Hindari Kesalahan Menggunakan Hand Sanitizer

"Karena kalau kita melakukan perjalanan mobilitas itu memberi kesempatan pada virus itu untuk menular. Apalagi kalau virus varian baru ini maka potensi menularnya menjadi lebih tinggi," tuturnya. (*)

#hadapicorona