Ingat, program diet yang dijalankan serampangan, tidak sesuai kondisi tubuh dan kebutuhan kita, bisa berakibat fatal.
Hal ini dialami oleh pedangut Juwita Bahar, anak dari pedangdut senior Juwita Bahar.
Baca Juga: Jadi yang Pertama Divonis Hukuman Kebiri Kimia, Predator Anak di Mojokerto Dipindah ke Lapas Porong
Gegera diet yang tak berlandaskan medis, dirinya mengalami koma di rumah sakit hingga 15 hari.
Menurut pengakuan Juwita Bahar, dirinya mengurangi asupan karbohidrat atau nasi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.
Juwita Bahar menjalani diet karbohidrat tersebut selama dua tahun.
Hasilnya, bukan tubuh proporasional dan sehat yang didapat, tapi dirinya harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Jadi yang Pertama Divonis Hukuman Kebiri Kimia, Predator Anak di Mojokerto Dipindah ke Lapas Porong
Sebab pada saat itu sang ayah, Memo Sanjaya, melihat kondisi Juwita seperti sudah berada di alam bawah sadar.
Kejadian tersebut dialami Juwita Bahar saat masih berusia 10 tahun.
"Aku kurangi nasi, kayak enggak makan nasi selama dua tahun. Jadi kayak protein dan karbohidratnya enggak seimbang," cerita Juwita seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Minggu Depan Izin Edar Vaksin Covid-19 Terbit, Vaksinasi Akan Dimulai Pertengahan Januari 2021
"(Gara-gara itu) aku sakit maag, terus panas dan demam," lanjutnya.
Akibat kondisi ini Juwita pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu dokter sempat mengatakan jika kesempatan hidup Juwita saat itu hanya 50:50. Dokter sudah angkat tangan.
Baca Juga: Penyandang Diabetes, Bolehkah Mengonsumsi Obat Herbal? Ini Jawabannya