Find Us On Social Media :

Gelombang Kedua Covid-19 dan Varian Baru Virus Corona Hantui Dunia, Penyandang Diabetes Diminta Ketat Mengontrol Kadar Gula Darah

Menjaga kadar gula darah pada level stabil mutlak dilakukan penyandang diabetes demi mendapatkan imunitas tubuh yang baik dalam melawan Covid-19.

GridHEALTH.id – Selama pandemi Covid-19, bagi penyandang diabetes, menjaga kadar gula darah pada batas normal menjadi  salah satu hal yang wajib dipenuhi demi mempertahankan imun tubuh yang kuat.

Diabetes menjadi salah satu penyakit penyerta atau komorbid yang membuat penyandangnya, bila terinfeksi Covid-19, bisa semakin parah. Sistem imun yang kuat dibutuhkan untuk melawan atau mengatasinya, salah satunya dengan mengontrol kadar gula darah.

Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah dan berfungsi untuk menjadi sumber energi bagi sel-sel tubuh.  Gula yang ada di dalam darah adalah bentuk gula glukosa.

Saat kita mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, karbohidrat itu akan diolah menjadi gula sederhana.

Setelah kita makan, kadar gula darah naik. Kemudian, pankreas melepaskan insulin untuk memindahkan glukosa dari darah ke sel.

Zat gula yang berlebihan disimpan oleh hati dan otot dalam bentuk glikogen. Glikogen ini penting bagi keadaan stabil di tubuh dan berfungsi saat tubuh merasa lapar.

Baca Juga: Pesan Bagi Penyandang Diabetes, Jumlah Jam Tidur Pengaruhi Naik-Turunnya Kadar Gula Darah

Baca Juga: Apa yang Disembunyikan China? Dirjen WHO Tedros Kecewa Timnya Tak Bisa Masuk Untuk Mengusut Asal Muasal Virus Corona di Wuhan

Saat kita tidak makan dalam beberapa waktu, kadar gula dalam darahnya akan menurun. Kemudian pankreas melepaskan hormon glukagon yang bisa membantu menyeimbangkan kembali kadar gula darah.

Kalau yang dikonsumsi  mayoritas adalah karbohidrat olahan atau karbohidrat kompleks, zat gulanya lebih sulit diuraikan tubuh.

Zat gula dari sistem pencernaan masuk ke dalam darah setelah kita makan. Namun, zat gula baru bisa masuk ke sel jika ada cukup insulin dalam darah. Insulin ini adalah protein yang membuat sel siap menerima zat gula glukosa.

Jika insulin ini tidak cukup atau tidak berefek pada sel, maka sel bisa tidak mendapatkan gula untuk dijadikan energi.

Sedangkan glukosa diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Energi diambil dari glukosa. Glukosa ini ada dalam darah, kemudian masuk ke sel.

Tapi, saat kadar gula darah tinggi, glukosa berada dalam darah, bukan sel. Padahal, tubuh perlu energi untuk melawan infeksi.

Saat tubuh bisa menghimpun energi maksimal, maka sistem imun untuk melawan infeksi pun kuat.

Baca Juga: Studi : Wanita yang Masih Haid Cenderung Terlindung dari Serangan Jantung

Baca Juga: Merasakan Sakit di Dada Tak Selalu Merupakan Tanda Serangan Jantung

Tetapi bila tubuh tidak kuat melawan infeksi, terlebih pada pasien Covid-19 dengan komorbid diabetes, infeksi dan komplikasi yang terjadi jadi lebih berat daripada mereka yang non-diabetes.

Saat kadar gula darah tidak terkontrol, infeksi mudah masuk dan membuat pengobatan berjalan lebih sulit. Untuk mengobatinya, dokter terlebih dahulu harus menurunkan kadar gula darah pasien.

Jika kadar gula darah tinggi, dokter akan kesulitan mengatasi kenaikan gula darah bila sudah terinfeksi Covid-19.  

Baca Juga: 5 Tanda Serangan Infeksi Jamur Pada Vagina yang Harus Segera Diobati

Baca Juga: Begadang Hingga Kurang Tidur Bisa Picu Meningkatnya Tekanan Darah

Maka penyandang diabetes perlu disiplin mengontrol gula darahnya dengan memiliki alat tes kadar gula darah, mengatur makan, berolahraga secara teratur, dan mengelola stress dengan baik.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL