GridHEALTH.id – Banyaknya angka kesembuhan pasien Covid-19 perlu diapresiasi meskipun kita juga berduka bagi mereka yang wafat karena penyakit ini.
Pasien yang sembuh (dinyatakan negatif setelah tiga kali tes), tentunya akan pulang ke rumah atau selesai mengisolasi, dan kembali berbaur dengan keluarga atau masyarakat.
Lantas, apakah kita akan aman langsung berkumpul atau berinteraksi dengan mereka yang sudah sembuh?
Dilansir dari Health, tergantung pada tingkat keparahan, diperlukan setidaknya dua minggu untuk pulih sepenuhnya (untuk kasus ringan).
Sedangkan perlu lebih dari enam minggu untuk sepenuhnya pulih (untuk kasus yang lebih serius) bagi yang menjalani rawat inap.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mengetahui kapan waktu yang aman berada di dekat seseorang sembuh dari Covid-19 sangat tergantung pada gejala-gejalanya.
Baca Juga: Nilai Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech 65%, Apa Artinya?
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM dalam tweet-nya (@ProfesorZubairi) pada 08 Januari 2021 mengatakan untuk mengetahui kapan waktu aman berada di dekat orang yang baru pulih dari Covid-19 tetap harus mengacu kepada evidence based agar tak sembarangan.
Jadi, kapan waktu aman bagi mereka yang punya riwayat Covid-19 untuk dapat berinteraksi dengan orang lain? Jawabannya ini: mereka tidak demam selama tiga hari, batuk dan sesak napas telah membaik dan sudah melewati minimal 10 hari sejak gejala mereka mulai hilang.
Untuk pasien bergejala, perlu waktu 10 hari setelah ada serangan gejala--ditambah sedikitnya 3 hari tambahan tanpa gejala (termasuk tanpa demam dan tanpa gejala pernapasan).
Untuk kasus asimtomatik, perlu waktu 10 hari setelah tes yang menyatakan orang itu positif. Tanggal tes dihitung sebagai hari pertama. Sehingga, isolasi minimum untuk kasus asimtomatik adalah 10 hari dan mereka dapat dirilis (berinteraksi dengan orang) pada hari ke-11.
CDC mengatakan penting untuk diingat bahwa bagaimanapun, orang yang pulih dari Covid-19 masih dapat memiliki beberapa gejala yang menetap, seperti kesulitan bernapas, kelelahan atau batuk serta sakit kepala yang berkepanjangan.
Meski begitu, William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan profesor di Universitas Vanderbilt School of Medicine mengatakan itu tidak berarti mereka masih menularkan virus.
"Beberapa orang hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan diri mereka ke kesejahteraan fisik," lanjutnya.
Baca Juga: Memilih Pakaian Anak, Yang Utama Adalah Bahannya Harus Nyaman Dipakai
Baca Juga: Pilot dan Kru Kabin Pesawat Wajib Tes Kesehatan Sebelum Terbang, Ini Deretan Pemeriksaannya
Dalam kasus lain, jika seseorang dinyatakan positif Covid-19 tetapi tidak memiliki gejala, CDC mengatakan dapat berada di sekitar orang lain setelah 10 hari berlalu sejak mereka mengikuti tes.
Terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala atau tidak, mereka yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 mungkin perlu melakukan tes lagi untuk memastikan apakah masih membawa virus.
Jika mereka menerima dua hasil tes negatif berturut-turut, setidaknya 24 jam terpisah, dianggap tidak masalah untuk berada di sekitar orang lain.
Rekomendasi ini adalah untuk semua jenis kontak , bahkan kontak dekat seperti berpelukan atau berciuman.
Baca Juga: Ini Dia Deretan Makanan dan Minuman Penyebab MetabolismeJadi Lambat
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Masker Daun Kelor Bikin Wajah Jauh Lebih Muda
Tapi masih perlu diingat bahwa memakai masker dan mempraktikkan jarak fisik sebanyak mungkin saat keluar rumah masih harus dipraktekkan. Hal ini tak terlepas demi menjaga keamanan diri dan menghentikan penyebaran virus. (*)