Find Us On Social Media :

Vaksin Covid-19 Dinilai Kurang Efektif Pada Orang Obesitas, Studi

Vaksin Covid-19 kurang efektif khasiatnya bila disuntikkan pada orang gemuk dan obesitas. Demikian menurut suatu studi.

GridHEALTH.id - Ketersediaan vaksin Covid-19 mungkin menjadi cahaya di ujung terowongan di masa pandemi ini. Tapi tampaknya hal ini tidak berlaku bagi semua orang.

Orang yang menderita obesitas, misalnya, meski sudah divaksin,  mungkin masih rentan terhadap Covid-19.

Banyak peneliti yang meyakini bahwa obesitas, yang dianggap sebagai salah satu faktor risiko terbesar Covid-19 dapat menghalangi keampuhan dan efektivitas vaksin Covid-19 saat ini.

Menurut laporan yang baru-baru ini diterbitkan di Nature, orang gemuk menyajikan respons yang 'minimum' dan mungkin tidak dapat memasang antibodi yang cukup. Mereka juga dapat memiliki respons yang tertunda, membuat vaksin Covid-19 tidak efektif untuk mereka.

Untuk kelompok berisiko tinggi yang sudah rentan terhadap bahaya Covid-19 yang parah, penemuan tersebut hanya memicu lebih banyak kekhawatiran.

Obesitas, yang telah berubah menjadi epidemi gaya hidup global merupakan masalah kesehatan utama.

Baca Juga: Studi : Penumpukan Lemak di Dalam Tubuh Tak Selalu Buruk, Lemak Cokelat Malah Bisa Melindungi Tubuh dari Risiko Obesitas dan Diabetes

Baca Juga: Sindrom Pasca Covid-19, Dua Gejala Umum Dialami Pasien Menurut Studi

Obesitas dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak aktif dan tidak aktif, masalah hormonal, obat-obatan, pola makan yang buruk, genetika, yang dipicu oleh penyakit atau beberapa faktor psikologis.

Menurut statistik WHO dan Obesitas Dunia, masalah kesehatan masyarakat terus meningkat, dengan lebih dari 2 juta orang kelebihan berat badan, termasuk dengan obesitas (terhitung sekitar 13% dari populasi dunia).

 

Dengan tingkat tiga kali lipat sejak tahun 80-an, obesitas juga merupakan masalah yang dapat berakar pada risiko berbahaya lainnya, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, stres, penyakit ginjal  yang semuanya sama-sama berisiko dan buruk untuk Covid-19.

Kemampuan kerja vaksin Covid-19 tergantung pada seberapa sehat sistem kekebalan. Faktanya, obesitas, sebagai masalah medis dapat memengaruhi kekebalan dan fungsinya.

Dalam kondisi seperti obesitas, peradangan akut dapat menyebabkan respons imun yang tertunda atau menurun.

Selain itu, obesitas juga dikaitkan dengan beberapa penyakit dan risiko kesehatan lain yang dapat mengganggu kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, dalam kekurangan imunitas yang stabil, vaksin mungkin bekerja atau tidak bekerja dengan cara yang sama pada orang gemuk, seperti pada yang punya berat badan normal.

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Kanker Hilang dengan Bunga Kol, Ini Cara Mengolahnya

Baca Juga: Tambah Imunitas di Masa Pandemi, Siapkan Campuran Susu dan Kunyit

Penelitian juga menemukan bahwa orang gemuk mungkin juga memiliki tingkat protein pengatur kekebalan yang lebih tinggi dari biasanya di dalam tubuh, juga dikenal sebagai sitokin, yang, dalam beberapa kasus dapat memaksa sistem kekebalan untuk salah menafsirkan sinyal dan merusak sel dan jaringan yang sehat.

Mereka dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan obesitas lebih tinggi juga lebih mungkin meninggal karena Covid-19, berapa pun usianya.

Dari tantangan seperti intubasi yang sulit (dukungan ventilator), kapasitas paru-paru yang berkurang, resistensi insulin dan keberadaan reseptor ACE2 yang tinggi juga meningkatkan risiko.

Mungkin yang mengkhawatirkan para dokter dan ahli epidemiologi adalah bahwa ini bukan pertama kalinya vaksin tidak menarik bagi orang gemuk.

Selain COVID-19, ada vaksin untuk beberapa kondisi lain yang tidak bekerja dengan baik melawan obesitas, termasuk influenza, rabies, hepatitis-B.

Meskipun masih terlalu dini untuk mengetahui persentase pastinya, atau seberapa berat risikonya bagi orang yang menderita obesitas, mengatasi masalah dalam jangka panjang akan membutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh.

Beberapa juga percaya bahwa perlu ada uji klinis yang dapat membantu para ahli merancang vaksin yang lebih bisa diterapkan dan efisien untuk melindungi mereka dari risiko. Namun, ini bisa memakan waktu lama dan mungkin tidak menawarkan solusi jangka pendek.

Baca Juga: Mengenal Efek Samping Obat, Mulai Diare Ringan Hingga Berisiko Nyawa

Baca Juga: 'Viral Load', Faktor Penting Berperan Pada Penularan Virus Corona

Penggunaan ajuvan atau dosis yang berbeda, seperti yang digunakan pada lansia dan orang dengan gangguan kekebalan juga dapat membantu memberikan respons yang lebih baik setelah mereka divaksinasi.

Namun solusi sebenarnya terletak pada penanggulangan obesitas yang perlu dilakukan di lapangan.

Dari olahraga teratur, mengikuti pola makan sehat tanpa proses, mengurangi tingkat stres, dan menjalani gaya hidup banyak bergerak dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengalahkan obesitas.

Baca Juga: Obat Alami Pereda Asam Urat Buatan Sendiri di Rumah, Mudah dan Murah

Ini akan menjadi peringatan bagi orang-orang untuk memperbaiki dan memperbaiki gaya hidup mereka. (*)

#berantasstunting #bijakGGL#hadapicorona