Find Us On Social Media :

Pintar Cara Mengelola Amarah Agar Tak Berdampak Pada Kesehatan

Kemarahan menimbulkan konsekuensi negatif pada hubungan, keadaan pikiran, dan bahkan kesehatan dan kesejahteraan kita lahir dan batin. Untuk itu kita perlu pintar mengelola amarah.

Apa Dampak Marah Pada Kesehatan?

Ketika kemarahan memuncak, rasanya seperti pengendalian diri hilang tetapi hukum, norma sosial, dan akal sehat membatasi seberapa jauh seseorang dapat melampiaskan kemarahan ini.

 

Jika frustrasi ini tidak ditangani dengan cara yang sehat, ini bisa berdampak pada aspek lain kehidupan kita.

Misalnya dapat merusak hubungan dengan pasangan atau orang lain, merusak penilaian orang lain terhadap kita, menghalangi kesuksesan serta memberi kita interpretasi negatif tentang masalah yang tidak terkait.

Selain implikasi sosial, amarah juga memberikan dampak negatif bagi tubuh. Kemarahan memicu respons tubuh mengeluarkan hormon stres adrenalin dan kortisol.

Tubuh menangani reaksi kimia ini dengan mengalihkan darah dari usus dan menuju otot. Denyut jantung meningkat, seiring dengan tekanan darah dan laju pernapasan. Respons yang berlebihan ini mulai berdampak negatif pada kesehatan.

Masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang dikaitkan dengan amarah yang tidak terkendali meliputi sakit kepala, sakit perut dan masalah pencernaan,  insomnia, peningkatan kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, iritasi kulit hingga  serangan jantung dan stroke dalam kasus yang ekstrem.

Baca Juga: Bingung Bagaimana Menghitung Siklus Menstruasi? Begini Caranya

Baca Juga: Makan Ini Sebelum Olahraga Membantu Membakar Kalori Lebih Banyak

Kemarahan kronis membuka pintu ke berbagai masalah kesehatan. Itu membuat kita lebih rentan terhadap penyakit jantung, diabetes, kadar kolesterol tinggi, sistem kekebalan yang lemah, insomnia, dan tekanan darah tinggi.