Find Us On Social Media :

Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 1 dari 5 Kematian Secara Global

Asap putih dikeluarkan dari pembangkit listrik tenaga batu bara.

Di beberapa wilayah di negara-negara ini, harapan hidup berkurang dua kali lipat. Di Eropa, rata-rata diperpendek delapan bulan.

Studi baru ini hampir menggandakan perkiraan sebelumnya tentang jumlah orang yang tewas akibat polusi bahan bakar fosil.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa polusi udara, termasuk di dalam ruangan, membunuh 7 juta orang per tahun, dengan 4,2 juta di antaranya meninggal karena polusi di lingkungan atau luar ruangan.

Studi Beban Penyakit Global (Global Burden of Disease) terbaru, katalog paling komprehensif tentang mengapa orang meninggal, menghasilkan angka yang kira-kira sama.

Kedua perkiraan ini mengandalkan data satelit dan pengamatan permukaan untuk menentukan konsentrasi polusi terkecil - dan paling mematikan - yang dikenal sebagai PM2.5.

Namun, mereka tidak dapat menentukan apakah mikropartikel ini berasal dari pembakaran bahan bakar fosil atau, katakanlah, debu dan asap kebakaran hutan, menurut rekan penulis Loretta Mickley, seorang ahli dalam interaksi kimia-iklim di Harvard.

Baca Juga: Diet Nordik, Selain Bikin Langsing Juga Mengurangi Risiko Kanker

Baca Juga: Tanda Level Kolesterol Tinggi, Diantaranya Rasa Tak Nyaman di Tengkuk

"Dengan data satelit, Anda hanya melihat potongan teka-teki," katanya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci tentang dari mana polusi partikel berasal dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan, Mickley dan rekannya menggunakan model 3-D kimia atmosfer, yang dikenal sebagai GEOS-Chem, yang membagi permukaan bumi menjadi 50 x 60 kilometer.