Find Us On Social Media :

Paparan Radiasi Ponsel Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Pada Anak

Seorang anak yang menderita kanker darah, atau leukemia, menerima perawatan di bangsal onkologi sebuah rumah sakit di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Hari Kanker Dunia, 4 Februari 2021.

GridHEALTH.id - Setiap tahun di seluruh dunia, lebih dari 400.000 anak-anak dan remaja didiagnosis dengan suatu jenis kanker, dan penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu dan kedekatan dengan perangkat listrik, terutama gadget dan smartphone, menyumbangkan angka yang cukup besar dalam statistik tersebut.

Menurut laporan UNICEF  yang dirilis pada 15 Februari 2020, dikutip oleh Kantor Berita Turki Anadolu Agency (AA) dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional, data menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup pada kanker anak sangat bervariasi berdasarkan wilayah.

Sementara di negara-negara dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi angka ini berada di 80%, di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah persentase tersebut turun hingga ke level 20%.

Leukemia merupakan sepertiga dari jenis kanker anak di seluruh dunia. Ini adalah kanker anak yang paling umum. Setelah leukemia, tumor otak dan sistem saraf pusat, limfoma, dan kanker tiroid memengaruhi sebagian besar anak-anak.

Para ahli mengatakan bahwa radiasi  merupakan faktor risiko yang jelas untuk kanker anak-anak, dan meningkatkan risiko leukemia dan kanker tiroid.

Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Kanker Pada Anak, Segera Periksa ke Dokter Jika Berbagai Gejala Ini Dialami Si Kecil

Baca Juga: Merencanakan Kehamilan? 5 Hal Ini Jadi Pertanda Si Wanita Subur

Di antara faktor risiko lainnya adalah disposisi genetik dan paparan sebelumnya terhadap virus seperti Epstein-Barr, hepatitis B dan HIV.

Gelombang elektromagnetik yang dibuat oleh ponsel terdaftar sebagai 'kemungkinan karsinogenik' oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (International Agency for Research on Cancer/IARC), sebuah badan antar pemerintah yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mempromosikan kerjasama internasional dalam penelitian kanker.

 Studi yang dilakukan terhadap dampak ponsel terhadap kesehatan mengungkapkan bahwa anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap gelombang elektromagnetik frekuensi radio karena mereka masih dalam proses tumbuh kembang.

Karena mereka akan terpapar gelombang elektromagnetik ini lebih banyak daripada orang dewasa saat ini, para dokter anak yang tergabung di IARC menyarankan anak-anak dan remaja untuk membatasi penggunaan ponsel mereka.

Di sisi lain, diagnosis dini juga memainkan peran utama dalam meningkatkan efektivitas pengobatan dan tingkat kelangsungan hidup pada kanker anak.

Baca Juga: Ketidakadilan Mulai Terlihat, 10 Negara Menguasai 75 % Vaksin Covid-19

Baca Juga: 5 Kebiasaan Makan yang Secara Mengejutkan Bisa Meningkatkan Gula Darah

Deteksi dini kanker mengurangi komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh penyakit dan mengurangi kebutuhan akan perawatan yang ekstensif dan invasif.

Tanggung jawab penting berada pada orangtua untuk waspada terhadap gejala apa pun yang mungkin timbul dan melakukan pemeriksaan rutin.

Baca Juga: Apakah Merasa Cemas Selama Siklus Menstruasi Normal? Ini Jawaban Ahli

Baca Juga: Gejala Kanker Lambung, Awalnya Sering Dikira Mirip Sakit Maag

Di antara gejala yang mungkin mengindikasikan kanker pada masa kanak-kanak adalah anemia, kerentanan terhadap infeksi, perdarahan yang tidak biasa, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tulang dan persendian, dan demam. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL