3. Menumpuk lemak perut. Jika seseorang menjadi perokok berat, berat badan mungkin bertambah di sekitar bagian tengah tubuh.
Meskipun tidak kelebihan berat badan, lemak sentral ini dapat meningkatkan kemungkinan mengalami resistensi insulin dan T2D.
4. Masalah kesehatan lainnya. Akibat merokok, kolesterol LDL "buruk" bisa naik. Pada saat yang sama, kolesterol HDL "baik" malah turun.
Merokok juga meningkatkan trigliserida. Itu adalah sejenis lemak yang ditemukan dalam darah. Kolesterol tinggi dan trigliserida memiliki hubungan dengan T2D.
5. Nikotin mempersulit pengendalian gula darah. Jika menggunakan insulin, kita mungkin perlu meminumnya lebih banyak daripada seseorang yang tidak merokok.
Penting diketahui, merokok yang disertai dengan diabetes yang tidak terkelola juga dapat mempercepat kerusakan pada seluruh tubuh. Itu karena pembuluh darah besar dan kecil mudah terluka.
Baca Juga: Ragam Vaksin Mulai Bermunculan, Persaingan Penyuntikan Mandiri Dimulai
Baca Juga: Minum Teh Secara Rutin Menyehatkan Golongan Lanjut Usia, Studi
Dibandingkan dengan penyandang diabetes yang tidak merokok, mereka yang merokok akan memiliki peluangakan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami gangguan jantung, punya masalah, terancam stroke, berisiko gagal ginjal, mengalami kerusakan saraf (neuropati), dan pada pria risiko terjadi disfungsi seksual.