Find Us On Social Media :

Merokok Ternyata Dapat Menyebabkan Diabetes Tipe 2, Hasil Studi

Merokok dapat menyebabkan risiko terkena diabetes tipe 2 semakin besar.

GridHEALTH.id - Jika kita merokok, peluang kita terkena diabetes tipe 2 (T2D) meningkat 30% -40% jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok.

Pun Jika Anda sudah menderita diabetes, merokok dapat mempersulit pengendalian gula darah sehingga dapat memperburuk masalah kesehatan lainnya.

Jadi, salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk kesehatan kita adalah berhenti merokok.

Lantas, bagaimana merokok dapat menyebabkan diabetes? Studi menunjukkan nikotin, bahan kimia aktif dalam rokok, dapat meningkatkan gula darah.

Nikotin juga berdampak buruk pada tubuh dengan banyak cara yang berhubungan dengan diabetes. Dengan merokok, kita berisiko mendapatkan;

1. Resistensi insulin. Nikotin mempersulit sel untuk merespons insulin. Padahal hormon itulah yang membantu tubuh menggunakan gula dalam darah. Jika terhambat dan gula tidak terbakar dalam tubuh,  tubuh akan mendapatkan kadar glukosa yang lebih tinggi.

Baca Juga: Buah dan Sayur Pembersih Nikotin di Dalam Tubuh, Wajib Bagi Perokok

Baca Juga: 1 dari 3 Anak Terkena Gangguan Mental Terkait Pandemi Covid-19, Studi

2. Peradangan. Bahan kimia dalam rokok merusak sel-sel tubuh.Ini bisa menyebabkan peradangan. Saat itulah tubuh mencoba menyembuhkan dirinya sendiri. Kerusakan semacam ini membuat tubuh lebih sulit untuk menggunakan insulin dengan cara yang benar.

3. Menumpuk lemak perut. Jika seseorang menjadi perokok berat, berat badan mungkin bertambah di sekitar bagian tengah tubuh.

Meskipun tidak kelebihan berat badan, lemak sentral ini dapat meningkatkan kemungkinan  mengalami resistensi insulin dan T2D.

 

4. Masalah kesehatan lainnya. Akibat merokok, kolesterol LDL "buruk" bisa naik. Pada saat yang sama, kolesterol HDL "baik" malah turun.

Merokok juga meningkatkan trigliserida. Itu adalah sejenis lemak yang ditemukan dalam darah. Kolesterol tinggi dan trigliserida memiliki hubungan dengan T2D.

5. Nikotin mempersulit pengendalian gula darah. Jika menggunakan insulin, kita mungkin perlu meminumnya lebih banyak daripada seseorang yang tidak merokok.

Penting diketahui, merokok yang disertai dengan diabetes yang tidak terkelola juga dapat mempercepat kerusakan pada seluruh tubuh. Itu karena pembuluh darah besar dan kecil mudah terluka.

Baca Juga: Ragam Vaksin Mulai Bermunculan, Persaingan Penyuntikan Mandiri Dimulai

Baca Juga: Minum Teh Secara Rutin Menyehatkan Golongan Lanjut Usia, Studi

Dibandingkan dengan penyandang diabetes yang tidak merokok, mereka yang merokok akan  memiliki peluangakan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami gangguan jantung, punya masalah, terancam stroke, berisiko gagal ginjal, mengalami kerusakan saraf (neuropati), dan pada pria risiko terjadi disfungsi seksual.

Kesimpulannya, ada hubungan yang sangat kuat antara merokok dan T2D. Banyak penelitian menunjukkan hubungan sebab-akibat.

Tetapi beberapa ahli percaya bahwa sulit untuk mengatakan dengan pasti bahwa merokok saja menyebabkan diabetes. Ada banyak faktor lain yang mendorong munculnya diabetes seperti kegemukan, riwayat diabetes keluarga, tekanan darah tinggi, kurang olahraga dan stres.

Ketika kita berhenti merokok, gula darah mungkin naik saat pertama kali berhenti merokok. Ini mungkin terjadi karena penambahan berat badan pasca berhenti.

Baca Juga: Makan Kacang-kacangan di Usia 40-an Kurangi Risiko Demensia, Studi

Baca Juga: Reaksi Stres Akibat Disuntik Vaksin Covid-19 Bukan KIPI, Kata Dokter

Tetapi para ahli tidak yakin apakah penambahan berat badan benar-benar penyebabnya. Bagaimanapun, semakin lama semakin tidak merokok, semakin baik resistensi insulin.

Peluang hidup tertinggi dalam 2 tahun pertama setelah  berhenti. Tetapi jika berpantang selama 10-12 tahun, peluang kita lebih seperti seseorang yang tidak pernah merokok. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL