Find Us On Social Media :

Di Sini Anya Geraldine Mengaku Menderita Borderline Personality Disorder, Akibatnya Selalu Seperti Ini

Anya Geraldine masih ngedot

GridHEALTH.id - Siapa diantara kita yang tidak kenal dengan Anya Geraldin.

Namanya besar didunia sosial media. Karenannya dia menjadi artis di dunia tersebut dan mendapat pengahsilan karenanya.

Tapi dibalik kesempurnannya setiap kali tampil di sosial media, terntara Anya Geraldine menderita orderline Personality Disorder.

Karena hal itulah, Anya Geraldine, sepertri yang sering kita lihat.

Hal itu diakui oleh Anya Geraldine langsung di Podcast Orang Room Youtube yang dibawakan oleh Surya Insomnia (23 Feb 2021).

Diagnosa itu didapatkannya dari seorang pakar. Setelah dirinya konsultasi mengenai kondisinya.

Untuk diketahui, Borderline Personality Disorder (BPD) itu adalah penyakit yang ditandai dengan pola mood, citra diri, dan perilaku yang bervariasi.

Baca Juga: Amanda Manopo Terkena Penyakit, Mendadak Hilang di Sinetron Ikatan Cinta, Benarkah Karena Covid-19?

Gejala-gejala ini sering kali mengakibatkan tindakan impulsif dan masalah dalam hubungan.

Orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami episode intens kemarahan, depresi, dan kecemasan yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari.

Adapun gejala BPD ini menurut nhs.uk dalam artikel 'Overview - Borderline personality disorder', dapat dikelompokkan menjadi 4 area utama:

* Ketidakstabilan emosional - istilah psikologis untuk ini adalah disregulasi afektif

* Pola berpikir atau persepsi yang terganggu - distorsi kognitif atau distorsi persepsi

* Perilaku impulsif

Baca Juga: 3 Kerugian Mengenakan Pakaian Ketat yang Bisa Menonjolkan Lekuk Tubuh

* hubungan yang intens tetapi tidak stabil dengan orang lainAdapun penyebab BDP tidak jelas. Tetapi seperti kebanyakan kondisi ini dihasilkan dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Peristiwa traumatis yang terjadi selama masa kanak-kanak banyak dikaitkan dengan pengembangan BPD.

Asal tahu saja, banyak penderita BPD mengalami pengabaian orang tua atau pelecehan fisik, seksual atau emosional di masa kanak-kanak mereka. Pun menurut National Institute of Mental Health (NIMH) dalam artikel 'Borderline Personality Disorder'ada hubungnya faktor keluarga alias turunan dengan BPD.

Baca Juga: Punya Komorbid Seperti Rina Gunawan, Tante Ernie Mengaku Khawatir Usai Positif Covid-19: 'Takut Banget Kalau Sampai Sesak'

BPD pun ada hubungannya dengan otak. Studi menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kepribadian ambang dapat mengalami perubahan struktural dan fungsional di otak, terutama di area yang mengontrol impuls dan regulasi emosional.

Tetapi tidak jelas apakah perubahan ini merupakan faktor risiko gangguan tersebut, atau disebabkan oleh gangguan tersebut.

Lingkungan, budaya, sosial pun mempunyai pengaruh terhadap seseorang menderita BPD.

Banyak orang dengan BPD melaporkan mengalami peristiwa kehidupan traumatis, seperti pelecehan, pengabaian, atau kesulitan selama masa kanak-kanak.

Mereka yang mengalami BPD seperti halnya Anya Geraldine, mempunyai ciri-ciri khusus atau gejala:

Baca Juga: Benarkah Rahim Membesar Selama Periode Menstruasi? Cek Faktanya

* Upaya untuk menghindari pengabaian nyata atau khayalan, seperti memulai hubungan intim (fisik atau emosional) dengan cepat atau memutuskan komunikasi dengan seseorang untuk mengantisipasi ditinggalkan.

* Pola hubungan yang intens dan tidak stabil dengan keluarga, teman, dan orang yang dicintai, sering kali berayun dari kedekatan dan cinta yang ekstrem (idealisasi) menjadi ketidaksukaan atau kemarahan yang ekstrem (devaluasi).

* Citra diri atau perasaan diri yang terdistorsi dan tidak stabil.

* Perilaku impulsif dan seringkali berbahaya, seperti berbelanja secara berlebihan, seks yang tidak aman, penyalahgunaan zat, mengemudi sembrono, dan makan berlebihan.

Harap diperhatikan: Jika perilaku ini terjadi terutama selama periode suasana hati atau energi yang meningkat, itu mungkin merupakan tanda gangguan suasana hati — bukan lagi BPD.

* Perilaku merugikan diri sendiri, seperti memotong.

Baca Juga: Selalu Baca Label Makanan yang Dikonsumsi Ternyata Bisa Cegah Obesitas, Ini Kata BPOM

* Pikiran berulang tentang perilaku atau ancaman bunuh diri.

* Suasana hati yang intens dan sangat mudah berubah, dengan setiap episode berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.

* Perasaan kosong yang kronis.

* Amarah yang tidak pantas dan intens atau masalah yang mengendalikan amarah.

* Kesulitan mempercayai, yang terkadang disertai dengan ketakutan irasional terhadap niat orang lain.

* Perasaan disosiasi, seperti perasaan terputus dari diri sendiri, melihat diri sendiri dari luar tubuh, atau perasaan tidak nyata.

Kasus yang diderita Anya Geraldine ini bisa ditangani. Menurut nhs.uk, BPD bisa ditangani dengan dua metode, medis dan psikis.

Baca Juga: LADA, Diabetes Autoimun Sering Keliru Diagnosis Mirip Diabetes Tipe 2

Ini harus segera. Selain penyembuhannya memakan waktu lama, bisa satu tahun, juga banyak orang dengan BPD memiliki kondisi kesehatan mental atau masalah perilaku lainnya, seperti:

* Penyalahgunaan alkohol

* Gangguan kecemasan umum

* Gangguan bipolar

* Depresi

* Penyalahgunaan obat-obatan

* Gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia

* Gangguan kepribadian lain, seperti gangguan kepribadian antisosial

Baca Juga: Akibat Kuliah Tatap Muka di Cianjur, 30 Mahasiswa Ditemukan Tertular Covid-19

Malah, studi yang didanai NIMH menunjukkan orang dengan BPD jika tidak menerima perawatan yang baik, berisiko lebih mungkin mengembangkan penyakit medis atau mental kronis lainnya, dan kecil kemungkinannya untuk membuat pilihan gaya hidup sehat.Bagaimana dengan Anya?

“Tiga tahun lalu aku pernah ke psikolog juga, intinya tuh aku ada Borderline Personality Disorder (BPD), itu kayak enggak bisa sendiri gitu.”

Menurutnya diatidak bisa tidak untuk tidak punya pacar. Hem....(*)

Baca Juga: Lolos dari Masa Kritis di ICU akibat Infeksi Covid-19 dengan Terapi Plasma Konvalesen

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL