GridHEALTH.id - Pemindaian ultrasonografi (USG) merupakan alat klinis penting dalam memberikan gambaran anatomi internal janin.
Disebut USG karena menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar irisan melalui tubuh.
Baca Juga: Dinilai Sebabkan Masalah Kehamilan, Berapa Kali Sebaiknya USG Dilakukan selama Hamil?
Cara kerja USG, transduser atau probe yang memancarkan gelombang ultrasound ditempatkan pada kulit setelah dilapisi dengan lapisan tipis gel konduktif, untuk memastikan gelombang melewati kulit dengan lancar.
Gelombang ultrasonik yang dipancarkan akan dipantulkan oleh berbagai struktur yang dihadapi oleh gelombang tersebut.
Kekuatan gelombang yang dipantulkan, dan waktu yang dibutuhkan untuk kembali, membentuk dasar untuk menafsirkan informasi menjadi gambar yang terlihat di layar monitor.
Adapun keunggulan pencitraan USG dibandingkan teknik pencitraan lainnya, melansir laman News Medical Life Sciences, Dr. Liji Thomas, MD dalam tulisannya dengan judul "Ultrasound scans – is there a difference between 3D and 4D scans?':
Baca Juga: Memilih Diam, Kini Menkes Terawan Terancam Kena Somasi Atas Permenkes Radiologi
* Bisa mendapatkan visualisasi janin atau organ secara real-time. Non-invasif.
* USG tidak menggunakan radiasi pengion, yang telah dikaitkan dengan efek toksik pada embrio.
* Interaktif, memungkinkan operator (dokter atau ahli USG) menangkap berbagai bidang pandang dengan menggerakkan probe.
Nah, dalam prakteknyta USG saat ini ada beberapa jenis atau model;
USG 2-D
Mengirim dan menerima gelombang ultrasound hanya dalam satu bidang.
Gelombang yang dipantulkan kemudian memberikan gambaran datar, hitam-putih dari janin melalui bidang tersebut.
Dengan menggerakan transduser di atas kulit memungkinkan banyak bidang tampilan, dan bila bidang yang tepat tercapai, seperti yang dinilai dari gambar di monitor, film diam dapat dikembangkan dari rekaman.
Sebagian besar evaluasi rinci tentang anatomi dan morfologi janin sejauh ini bisa dilakukan dengan menggunakan ultrasonografi 2-D.
Baca Juga: Metode Baru Angkat Penyakit Batu Tanduk Rusa GInjal, Tanpa Radiasi dan Murah
USG 3-D
Gambar 2-D sedikit berbeda yang disebabkan oleh gelombang pantul yang memiliki sudut yang sedikit berbeda satu sama lain.
Ini kemudian diintegrasikan dengan perangkat lunak komputasi berkecepatan tinggi, sehingga bisa menghasilkan gambar 3 dimensi pada layar monitor.
Teknologi di balik USG 3-D erat kaitannya dengan akuisisi data volume gambar, analisis data volume dan akhirnya tampilan volume.
Baca Juga: Mau Tahu Seperti Apa dan Sebesar Apa Bayi dalam Kandungan di Usia Kehamilan 12 MInggu?
Untuk diketahui, data volume diperoleh dengan menggunakan tiga teknik:
* Gerakan tangan bebas dari probe, dengan atau tanpa sensor posisi untuk membentuk gambar.
* Sensor mekanis terpasang di kepala probe.
* Sensor array matriks yang menggunakan satu sapuan tunggal untuk memperoleh banyak data.
Ini menggabungkan seluruh rangkaian bingkai 2-D yang diambil secara berurutan.
Analisis data kemudian menghasilkan citra 3-D.
Baca Juga: Unggah Hasil USG Followernya Menyangka sang Artis Hamil, Tak Tahunya itu Tumor
Operator kemudian dapat mengekstrak tampilan atau bidang yang diminati.
Hal ini membantu untuk memvisualisasikan struktur dalam hal morfologi, ukuran, dan hubungannya satu sama lain.
Keuntungan USG 3-D
Penggunaan bidang virtual membantu dalam visualisasi yang lebih baik dari struktur jantung janin dengan memungkinkan pandangan yang tidak dapat dicapai dengan pencitraan 2-D, kemungkinan menambah 6% kemungkinan untuk mendeteksi cacat janin;
- Cacat wajah janin, seperti bibir sumbing.
- Diagnosis cacat tulang atau tabung saraf janin.
Selain itu dengan USG 3-D, lebih sedikit waktu untuk visualisasi bidang standar, juga data volume yang direkam dapat disediakan untuk tinjauan ahli jarak jauh untuk diagnosis yang lebih baik.
Bahkan, USG 3-D dapat membantu mengidentifikasi anomali kongenital struktural janin selama pemindaian 18-20 minggu yang dijadwalkan.
USG 4-D
USG 4D memungkinkan kita menambahkan video streaming langsung dari gambar, menunjukkan gerakan dinding atau katup jantung janin, atau aliran darah di berbagai pembuluh.
Ini adalah USG 3-D secara live, menggunakan transduser 2-D yang dengan cepat memperoleh 20-30 volume atau transduser matriks array 3-D digunakan.
Ultrasonografi 4-D memiliki keunggulan yang sama dengan USG 3-D, sekaligus memungkinkan kita mempelajari gerakan berbagai organ tubuh yang bergerak.
Baca Juga: Tiba-Tiba WHO Puji Kepemimpinan Indonesia Soal Vaksin Covid-19, Ini Pesannya
Tapi untuk USG 4-D ini aplikasi klinisnya masih dipelajari.
Saat ini sebagian besar digunakan untuk menyediakan video kenang-kenangan janin, penggunaan yang tidak disarankan oleh sebagian besar situs pengawas medis.
Karenanya, saat ini USG 4-D banyak digunakan hanya sebatas hiburan. Padahal penggunaan tersebut melanggar prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) yang mengatur penggunaan medis dari pencitraan diagnostik.
Untuk diketahui, USG 4-D mungkin menggunakan tingkat energi ultrasound yang lebih tinggi dari biasanya dengan potensi efek samping pada janin.
Apalagi jika operator USG yang melakukannya belum tersertifikasi sebagai operator USG, sehingga tidak menutup kemungkinan menyebabkan diagnosis yang terlewat atau tidak memadai.
Karenanya operator USG diharuskan untuk disertifikasi undang-undang.(*)
Baca Juga: AS Kembangkan Pil Baru Pengusir Virus Corona, Diharapkan Bekerja Seperti Obat Flu
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL